Find Us On Social Media :

Terdiri dari Gas, Apa yang Terjadi Jika Kita Berusaha Mendarat di Jupiter?

Jupiter adalah salah satu planet tata surya yang dinobatkan jadi planet terbesar. Ukurannya sebesar 2 kali semua planet tata surya jika digabungkan.

Baju astronaut yang canggih mungkin akan menjaga tubuh kita dari kehancuran, namun efek atau responnya bisa berbeda ketika jatuh ke planet raksasa ini.

Gravitasi planet Jupiter yang sangat kuat bisa mempercepat jatuhnya kita ke dalam atmosfernya.

Kecepatan jatuhnya bisa mencapai 180.000 kilometer/jam.

Kecepatan jatuh ke Jupiter ini diketahu 2, 25 kali lebih cepat daripada kecepatan ketika kita jatuh ke planet kita sendiri dari ruang angkasa.

Tubuh kita akan jatuh masuk ke dalam awan amonia putih yang bertekanan 0.5 atmosfer.

Di ketinggian ini, kita masih bisa melihat pancaran sinar matahari namun suhu dinginnya bisa berada di bawa minus 150 derajat Celcius.

Setelahnya kita akan langsung terjebak dalam sebuah tornado raksasa yang tercipta dari angin awan paling atas Jupiter yang berhembus dengan kecepatan 482 km/jam.

Angin yang bertiup sangat cepat ini bisa terjadi karena Jupiter adalah planet dengan kala rotasi tercepat di tata surya kita, yaitu 9 jam.

Pada 1995, wahana antariksa milik NASA yaitu Galileo berhasil menjangkau kedalaman 120 kilometer sebelum hancur oleh tekanan planet Jupiter yang sangat besar.

Selama penjelajahan ini, wahana antariksa ini berhasil bertahan selama 58 menit dalam atmosfer planet terbesar di tata surya kita ini.

Lebih dalam lagi, suasana akan berubah gelap gulita dan suhu udara akan berubah menjadi panas karena tekanan yang makin tinggi.

Baca Juga: Pengaruh Gravitasi Planet Jupiter, Melindungi atau Membahayakan Bumi?