GridKids.id - Halo, Kids, kali ini kamu akan kembali membahas tentang bulan, satelit alami Bumi kita.
Pada artikel sebelumnya kamu sudah diajak mengetahui alasan dibalik enggak adanya misi mengirimkan manusia ke Bulan di masa kini.
Nah, kali ini kamu akan diajak membahas tentang penamaan satelit alami Bumi kita menjadi Bulan.
Bulan yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama moon adalah sebuah nama yang unik.
Kenapa Bulan dinamai dengan Bulan? Padahal Bulan atau satelit alami Planet di tata surya lainnya punya nama-nama yang unik juga.
Tak hanya dikenal dengan moon, Bulan juga punya banyak nama sesuai budaya manusia pendukungnya.
Misalnya sebutan Bulan sebagai Luna oleh orang Romawi, dan Selene oleh orang Yunani.
Dilansir dari laman infoastronomy.org, penamaan Bulan ternyata punya cerita yang menarik, lo, Kids.
Sejak lama manusia sudah menyadari ada objek besar di langit seperti bola ketika melakukan penjelajahan di muka Bumi.
Bulan yang mereka lihat di langit juga selalu terlihat berbeda, tergantung dari sisi mana mereka melihatnya.
Tak hanya bentuk dan tampilannya yang terlihat berbeda-beda dari tempat pengamatannya.
Baca Juga: Bagaimana Gravitasi Bulan Pengaruhi Pasang Surut Air Laut di Bumi?
Bulan juga dinamai dengan nama-nama yang berbeda, karena manusia dengan budaya berbeda mengembangkan bahasanya masing-masing.
Jadi, bisa dibilang penamaan Bulan sebagai satelit Bumi enggak dilakukan secara serempak tapi tergantung oleh pengetahuan dari masyarakat pendukung sebuah kebudayaan.
Asal Muasal Penamaan Satelit Alami Planet di Tata Surya
Lalu, kembali lagi ke pertanyaan yang sempat dilontarkan sebelumnya.
Kenapa bulan di planet tata surya lain dinamai dengan nama-nama unik dan berbeda, bukan dengan nama yang sama seperti Bulan yang mengorbit pada planet Bumi kita?
Ternyata hal ini bisa dilihat dari sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan manusia.
Tentunya pengetahuan manusia terus berkembang, bukan?
Nah, dulunya orang-orang percaya bahwa hanya ada satu Bulan karena itulah yang mereka lihat dari Bumi.
Kala itu bahkan penduduk Bumi hanya tahu hanya ada satu planet di dunia ini.
Barulah setelah 1610 ketika Galileo Galilei mengarahkan teleskopnya ke arah planet Jupiter, Bapak astronomi modern ini menemukan fakta bahwa Jupiter juga jadi pusat orbit bulan-bulan yang mengitarinya.
Pada pengamatan itu, Galileo bahkan melihat ada 4 bulan yang mengorbit pada planet Jupiter.
Baca Juga: Kalahkan Jupiter, Ilmuwan Temukan 62 Bulan Baru Mengorbit Planet Saturnus
Sejak itulah terus dikembangkan pengamatan dan penelitian pada planet-planet tata surya lainnya.
Manusia mulai menemukan bahwa planet tata surya lainnya punya bulan atau satelit alaminya masing-masing.
Nah, penamaan yang berbeda-beda dan beragam itu dibuat untuk membedakan satelit planet tata surya lainnya dengan Bulan milik planet Bumi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.