1. Faktor keturunan
Seorang anak bisa menderita bipolar jika salah satu anggota keluarganya, baik ayah, ibu, atau saudara kandung, juga mengalami kondisi yang sama.
Hal ini bisa menjadi tanda bahwa gangguan bipolar bersifat keturunan.
Tetapi, ini diperlukan penellitian lebih lanjut untuk memastikan faktor tersebut.
2. Kelainan struktur dan fungsi otak
Di dalam otak, terdapat senyawa kimia yang berperan sebagai penghantar rangsangan ke sel saraf di seluruh tubuh.
Senyawa ini disebut juga neurotransmiter. Jika jumlah neurotransmiter kurang, sistem pengendali aktivitas otak tak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, termasuk bagian yang mengatur emosi dan perilaku.
3. Trauma psikologis
Selain faktor-faktor di atas, gangguan bipolar pada anak juga diduga dapat disebabkan oleh tekanan atau stres berat yang mengakibatkan anak mengalami trauma psikologis.
Trauma ini bisa terjadi akibat banyak hal, misalnya perceraian atau kematian orang tua, pola asuh yang salah, kekerasan dalam rumah tangga, atau perundungan.
Penanganan Gangguan Bipolar pada Anak
Baca Juga: Seberapa Berpengaruh Kesehatan Mental terhadap Pembentukan Karakter Anak di Masa Depan?
Hingga saat ini belum diketahui langkah pengobatanya, namun penanganan bipolar pada anak bertujuan untuk mengurangi gejalanya dan menstabilkan mood anak.