GridKids.id - Kids, kamu mungkin sudah enggak asing dengan deskripsi planet Merkurius, ya.
Merkurius adalah planet pertama di tata surya kita yang jaraknya paling dekat dengan matahari sebagai pusat tata surya, sedangkan Bumi kita menempati tempat ketiga.
Merkurius merupakan planet paling kecil di tata surya kita, ukurannya diketahui sedikit lebih besar dari satelit alami Bumi, yaitu Bulan.
Dari planet Merkurius, Matahari akan muncul tiga kali lebih besar dari yang bisa kita lihat di Bumi dengan cahaya yang tentunya lebih terang.
Meski diketahui sebagai planet terdekat dari Matahari, Merkurius bukanlah planet terpanas di tata surya kita, lo.
Planet terpanas dengan suhu tertinggi di tata surya kita adalah planet Venus atau planet kedua terdekat dari Matahari.
Orbit planet Merkurius berbentuk elips atau mirip telur dengan rotasi yang lamban, Matahari akan muncul sejenak, tenggelam lalu terbit lagi dari beberapa bagian atau sisi permukaan planetnya.
Sebagai planet berbatu, Merkuri dikenal juga sebagai planet terestrial atau planet yang bisa diamati tanpa alat bantu.
Merkuri adalah salah satu planet yang enggak memiliki satelit, sama halnya seperti Venus.
Mengingat jaraknya yang paling dekat dengan pusat tata surya kita, Merkurius adalah planet yang enggak mungkin ditinggali karena radiasi matahari dan suhu ekstremnya.
Lalu, benarkah kini penemuan ilmiah terbaru telah memutuskan bahwa Merkurius bukan lagi planet yang paling dekat jaraknya dengan Matahari kita?
Baca Juga: Kenapa Hanya Merkurius dan Venus yang Tak Punya Satelit Alami?
Merkurius, Bukan Lagi Planet Terdekat dari Matahari
Dilansir dari laman physics-astronomy.com, mengungkap bahwa kini Merkurius bukan lagi planet yang menyandang sebutan planet tata surya yang paling dekat jaraknya dari Matahari.
Temuan terbaru mengungkap tentang objek asteroid yang dinamai 2021PH27 ditemukan punya jarak yang lebih dekat dengan Matahari ketimbang jarak Merkurius ke Matahari.
Penemuan Asteroid 2021 PH27 oleh astronom ini menggunakan teleskop Pan- STARRS di Hawaii.
Teleskop yang sangat canggih ini didesain untuk memindai langit untuk menemukan objek bergerak yang dilatari bintang-bintang.
Fungsi teleskop inilah yang membuatnya jadi alat ideal untuk menemukan benda langit terbaru.
Asteroid ini terdeteksi pertama kali pada 13 Agustus 2021 dengan orbitnya yang ditemukan setelahnya mengonfirmasi hasil observasi dari teleskop-teleskop lainnya yang tersebar di seluruh wilayah dunia.
Asteroid 2021 PH27 memiliki orbit yang sangat enggak biasa yang membuatnya jadi terus mendekat ke Matahari daripada benda-benda langit lainnya.
Orbitnya sangat elips dan dikenal dengan perihelion, yaitu asteroid yang berjarak 20 juta kilometer atau 12,4 juta mil dari Matahari.
Jarak itu jauh lebih dekat daripada rata-rata jarak Merkurius ke Matahari yaitu 57,9 juta kilometer atau 35,98 juta mil.
Kedekatan jaraknya dari Matahari, ditambah dengan ukuran asteroid yang kecil membuat asteroid ini sangat sulit dideteksi.
Terlebih karena keberadaannya sering tertutupi oleh cahaya matahari yang sangat kuat dan intens.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.