Sejak kecil, Ibu Siti Walidah sudah belajar tentang ilmu agama namun belum merasakan pendidikan umum.
Ibu Siti Walidah kemudian menikah dengan Ahmad Dahlan dan mulai gencar melakukan gerakan pendidikan untuk masyarakat.
Mendirikan Organisasi Pendidikan untuk Perempuan
Pada 1914, Ibu Siti Walidah bersama suaminya mendirikan dua organisasi pendidikan untuk perempuan.
Dua organisasi tersebut bernama Sopo Tresno dan Wal'Ashri, Maghribi School.
Melalui dua organisasi tersebut, Ibu Siti Walidah mengantarkan kaum ibu-ibu cerdas dalam ilmu agama dan pengetahuan umum.
Pada 1917, organisasi Sopo Tresno berganti nama menjadi Aisyiyah menyusul perkembangannya yang begitu pesat.
Aisyiyah sendiri menjadi simbol perempuan cerdas, intelek dan sebagai napas perjuangan bagi kaum perempuan di bidang pendidikan.
Mendirikan Sekolah
Ibu Siti Walidah juga sempat mendirikan sekolah-sekolah untuk masyarakat.
Salah satunya adalah sekolah taman kanak-kanak pertama di Indonesia yang bernama Frobel.
Baca Juga: Meriahkan Peringatan Hari Guru Nasional 2021: Makna Logo dan Link Twibbon