Konsep Pembangunan Kawasan Bioregional
Salah satu pengelolaan keanekaragaman hayati bisa dilakukan dengan pengelolaan berbasis bioregional.
Kawasan bioregional adalah kawasan daratan dan perairan yang memiliki batasan didasarkan pada batas geografik kelompok masyarakat dan sistem ekologis tertentu.
Konsep pembangunan kawasan bioregional tergambar dalam delapan elemen, di antaranya:
1. Bioregional development plan berpusat di kawasan-kawasan lindung atau kawasan konservasi yang sudah ada sebagai inti dari bioregion yang fungsi-fungis sebagai pengawetan keanekaragaman hayati.
2. Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai daerah adanya mata air di pegunungan hingga menuju laut yang melintasi berbagai tata guna lahan.
Daerahnya dimulai dari wilayah hutan lindung di pegunungan hingga wilayah perikanan tambak di muara sungai.
3. Lahan-lahan kritis rehabilitasi sebagai daerah konservasi
4. Kawasan pesisir dan lautan yang dikelola untuk kegiatan konservasi berbagai keanekaragaman hayati di kawasan itu.
5. Dataran penggembalaan yang dikelola untuk mendukung pemeliharaan flora dan fauna asli dan pengembangan ternak untuk menjamin kebutuhan hidup masyarakat di kawasan itu.
6. Lahan pertanian yang dikelola untuk mengoptimalkan hasil pertanian jangka panjang serta pelestarian keanekaragaman hayati lewat pengurangan penggunaan pupuk berbahan kimia.
Baca Juga: Ragam dan Dinamika Flora dan Fauna Indonesia, Geografi Kelas 11 SMA