Mengenal Perbedaan Klasifikasi Protista: Jamur, Hewan dan Tumbuhan

Protista merupakan organisme eukariotik karena inti sel penyusun tubuhnya dilindungi oleh membran inti.

Protista merupakan organisme eukariotik karena inti sel penyusun tubuhnya dilindungi oleh membran inti.

GridKids.id - Kids, setelah kita mengetahui tentang kingdom protista, selanjutnya kita akan mempelajari lebih dalam tentang klasifikasi protista.

Protista merupakan kelompok makhluk hidup yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu protista mirip jamur, tumbuhan, dan hewan.

Yuk simak penjelasan dari tiga kategori tersebut.

1. Protista mirip jamur

Protista mirip jamur memiliki sifat heterotrof dan bisa membentuk struktur filamen.

Akan tetapi protista mirip jamur tidak bisa dimasukkan ke dalam kingdom fungi, sebab ia tidak bisa menghasilkan kitin.

Dinding selnya terdiri dari selulosa, lebih mirip dengan alga (Protista mirip tumbuhan), tidak seperti jamur.

Mereka juga berkembang biak dengan membentuk spora.

Untuk lebih memahaminya lagi berikut penjelasan jamur lendir dan jamur air.

a. Myxomycota (Jamur Lendir)

Protista yang satu ini merupakan organisme saprofitik, mereka memakan materi yang mati dan telah membusuk, disebut pengurai.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Blooming Algae? #AkuBacaAkuTahu

Myxomycota termasuk organisme multiseluler yang memiliki banyak inti.

Biasanya, ciri-ciri dari myxomycota adalah makroorganisme atau bisa dilihat dengan mata karena ukurannya sekitar 1-2 cm.

Ciri-ciri myxomycota yaitu tubuhnya berwarna cerah (kuning atau orange) dan mempunyai struktur vegetatif berupa lendir.

Jamur lendir plasmodial bisa menghasilkan sel hidup bebas bernama Amoeba saat fase vegetatif. Yang membuatnya mirip dengan jamur yaitu proses reproduksinya. 

Jamur ini biasa ditemukan pada hutan basah, batang kayu busuk, tanah lembap, sampah basah, dan kayu yang sudah lapuk.

b. Oomycota (Jamur Air)

Protista jenis ini kebanyakan hidup di air atau tanah yang lembap.

Mereka bisa menjadi parasit bagi tumbuhan atau hewan lain.

Karena, mereka akan mendapatkan nutrisi dari organisme lain yang dihinggapinya.

Kalau di negara agraris seperti kita, jamur air ini sangat meresahkan para petani.

Mereka bisa menyebabkan berbagai penyakit pada tanaman petani, misalnya pada tanaman kentang.

Baca Juga: Ruang Lingkup Mikologi, Cabang Ilmu Biologi yang Mempelajari Jamur

Jamur air memiliki hifa tidak bersekat melintang (seonositik) dan memiliki cabang.

Tempat tinggal jamur air ini ada di tempat lembap atau di air.

Sebagian bersifat saprofit dan sebagian lainnya bersifat parasit.

Meskipun namanya jamur air, namun protista ini tidak masuk dalam kingdom fungsi karena memiliki beberapa perbedaan.

Pertama dilihat dari pengusun dinding selnya. Dinding sel oomycota terbuat dari selulosa sedangkan fungi dari polisakarida.

Kedua, protista mirip jamur ini bisa bergerak menggunakan flagela sedangkan fungi tidak bisa.

2. Protista mirip hewan 

Protista mirip hewan disebut juga dengan protozoa. Protozoa ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon yang berarti hewan.

Itulah mengapa jenis ini memiliki kedekatan dengan hewan.

Sifatnya hampir sama seperti hewan, yaitu heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri dan bisa bergerak aktif.

Protozoa ada yang hidup parasit, yaitu dengan menumpang pada organisme lainnya yang lebih besar.

Baca Juga: 4 Tanaman untuk Mengurangi Kelembapan dan Melindungi dari Jamur

Contohnya yang sering kita dengar adalah amoeba, paramaecium, dan euglena.

Klasifikasi protitas mirip hewan dibagi menjadi empat bagian, yaitu : 

a. Rhizopoda (Sarcodina)

Istilah rhizopoda berasal dari kata rhizo yang artinya akar dan podos yang artinya kaki.

Protista mirip hewan ini bisa ditemukan di daerah air tawar, air laut atau tempat basah.

Ciri yang membedakan dengan protista mirip hewan lainnya adalah rhizopoda memiliki alat gerak berupa kaki semu.

Kaki semu tersebut terbentuk karena ada perubahan sitoplasma dari padat menjadi kental.

Contoh dari jenis rhizopoda ini adalah Amoebab proteus yang terdapat di daerah air tawar.

b. Ciliata (Ciliophora atau Infusiora)

Ciliata bergerak dengan menggunakan silia (bulu getar).

Ia berfungsi sebagai alat gerak, silia yang terdapat di seluruh bagian tubuhnya juga berfungsi untuk menggerakan makanan agar dapat masuk melalui mulutnya.

Karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, maka Ciliata termasuk organisme heterotrof.

c. Flafellata

Flagella berasal dari bahasa latin yang artinya cambuk.

Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu “mastig” yang artinya cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan.

Sebagian besar flagellata memiliki dua cambuk di bagian belakang tubuhnya, sehingga saat bergerak terlihat seperti didorong dari belakang.

Flagellata dapat ditemukan di laut, air, tawar, juga bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, ataupun hidup menumpang atau secara parasite.

Baca Juga: Spesialisasi Sel: Uniseluler dan Multiseluler, Materi IPA Kelas 8 SMP

d. Sporozoa

Sporozoa (Apicomplexa): Sporozoa  (Sporo = biji, zoa = hewan) merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki alat gerak.

Organisme ini bergerak dengan melakukan kontraksi seluruh sel.

Seluruh Sporozoa hidup secara parasit, dan makanan diserap langsung dari inangnya. Reproduksi sporozoa dapat berlangsung secara seksual maupun aseksual.

Saat masih zigot, sporozoa bisa menghasilkan spora.

Beberapa contoh sporozoa yaitu Toxoplasma gondii dan Plasmodium sp, yang menyebabkan penyakit malaria lewat vektor nyamuk Anopheles betina.

3. Protista Tumbuhan

Protista mirip tumbuhan yang uniseluler sering disebut fitoplankton, sedangkan protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga.

Sama seperti namanya, protista mirip tumbuhan, baik alga maupun fitoplankton mampu melakukan fotosintesis.

Ada 6 klasifikasi priotista tumbuhan atau alga : 

1. Chrysophyta

Baca Juga: Mudah Dilakukan di Rumah, Ini Cara Membersihkan Lumut dan Alga yang Menempel di Tembok

Merupakan jenis alga yang memiliki warna coklat keemasan.

Mereka hidup di air tawar, tanah yang lembap, dan lautan.

Pigmen warna yang dominan pada chrysophyta adalah pigmen kuning (karoten), klorofil a, dan klorofil c.

2. Euglenophyta

Jenis euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang memiliki flagel atau bulu cambuk.

Mereka juga memiliki stigma yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan kloroplas untuk membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis.

Namun, mereka akan berfotosintesis ketika memiliki cahaya yang cukup.

Ketika mereka tidak memiliki cahaya yang cukup, maka mereka akan melakukan perburuan makanan (heterotrof).

3. Dinoflagellata (Pyrrophyta)

Memiliki julukan lain yaitu ganggang api, dikarenakan kemampuannya yang bisa memancarkan cahaya pada malam hari.

Dinoflagellata bisa meningkatkan jumlah populasinya pada keadaan tertentu, misalnya saat suhu air tinggi, sehingga menjadi hangat dan kaya akan nutrisi.

Baca Juga: 4 Fakta Unik Terumbu Karang, Salah Satunya Menyerap Karbon Lebih Banyak dari Pohon

Saat itulah pyrrophyta ini berkembang cukup signifikan. Hal ini ditandai ketika lautan atau perairan berwarna merah kecoklatan.

4. Chlorophyta

Biasa disebut sebagai alga hijau, chlorophyta memiliki warna tubuh kehijauan.

Hal ini karena pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah klorofil a dan klorofil b.

Di dalam tubuhnya, terdapat kloroplas yang berisi kumpulan klorofil untuk membuat makanannya sendiri (autotrof).

5. Phaeophyta

Protista yang satu ini merupakan ganggang cokelat. Mereka memiliki pigmen warna dominan pada tubuh mereka, yaitu fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil c, dan karotenoid.

Struktur dari phaeophyta ternyata sangat mirip dengan tumbuhan, karena mereka memiliki akar, batang, dan daun.

6. Rhodophyta

Rhodophyta atau alga merah, pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah fikoeritrin (pigmen merah).

Umumnya, jenis rhodophyta ini hidup di lautan, sedangkan yang hidup di air tawar hanya sebagian kecilnya saja.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.