GridKids.id - Salah satu ideologi yang berkembang di dunia adalah liberalisme.
Secara etimologis, istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, 'libertas' atau 'liberty' dalam bahasa Inggris yang berarti kebebasan.
Menurut KBBI, liberalisme adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga.
Melansir dari kompas.com, liberalisme adalah suatu paham yang saling menguntungkan dan mengutamakan kerja sama, kebebasan dan akal pikiran, serta yakin bahwa kedua hal tersebut bisa mengalahkan keinginan untuk bersaing mementingkan diri sendiri.
Nah, sederhananya ideologi liberalisme diartikan sebagai suatu ideologi atau paham yang menghendaki adanya kebebasan individu di berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, ilmu pengetahun, agama, kebudayaan, dan sebagai warga negara.
Kebebasan yang dimaksud ialah kebebasan untuk bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, dan hak untuk mendapatkan perlindungan, serta hak milik.
Diketahui paham ideologi dilakukan oleh kaum bangsawan dan agamawan pada masa perkembangan feodalisme dengan pemerintahan monarki absolut, Kids.
Kaum borjuis dan kaum-kaum terpelajar kota merupakan pendukung utama paham liberal, ya.
Liberalisme sebagai suatu gerakan dimulai pada masa Renaissance yang bertujuan memperjuangkan kebebasan manusia dari gereja atau agama.
Pada saat itu, kekuasaan raja, bangsawan, dan gereja mendominasi seluruh kehidupan masyarakat.
Hal ini menyebabkan rakyat enggak memiliki kebebasan dalam berpendapat dan bertindak.
Baca Juga: 4 Paham yang Memengaruhi Pergerakan Nasional di Indonesia
Keadaan tertekan inilah yang menimbulkan kritik dari berbagai kalangan yang menginginkan kebebasan di semua lapisan masyarakat dan kehidupan.
Bersumber dari kompas.com, ada tokoh liberalisme selain John Locke, di antaranya Jean Jacue Rousseau, John Adam Smith, David Ricardo, Jeremy Bentham, dan Immanuel Kant.
Tahukah kamu? Munculnya globalisasi merupakan pengaruh atau praktik liberalisme yang berdampak pada kehidupan saat ini.
Sistem liberalisme di Indonesia enggak diterapkan dalam kehidupan politik, namun dalam kehidupan ekonomi, Kids.
Liberalisme sangat dijunjung tinggi di negara-negara besar, seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Jerman.
Penyebaran paham liberalisme sangat pesat hingga ke benua Asia dan Afrika.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja pengaruh liberalisme bagi masyarakat Asia-Afrika di berbagai bidang, ya!
Pengaruh Liberalisme bagi Masyarakat Asia-Afrika
1. Negara-negara Asia-Afrika bebas menentukan sistem politik dan sistem pemerintahan.
2. Masyarakat Asia-Afrika bisa memilih pemimpin mereka sendiri.
Baca Juga: Negara Liberal: Pengertian dan Negara di Dunia yang Menerapkannya
3. Liberalisasi perdagangan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia-Afrika.
4. Negara-negara Asia-Afrika mulai mengembangkan produk industri masing-masing.
5. Berkembangnya budaya populer di negara-negara Asia-Afrika.
6. Beragamnya sekolah dan perguruan tinggi yang bebas dipilih oleh masyarakat Asia-Afrika.
7. Masyarakat memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya.
8. Munculnya kebebasan dan kemerdekaan pers.
9. Perdagangan bebas membuat masyarakat Asia-Afrika bebas melakukan perdagangan luar negeri secara sekuler.
10. Keikutsertaan negara-negara Asia-Afrika dalam bidang fashion, olahraga, dan kesenian internasional.
Demikianlah informasi tentang pengaruh paham liberalisme di berbagai bidang bagi masyarakat Asia-Afrika.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.