2. Pada fase ini gerakan mata dan gerakan otot akan melemah dan melambat.
3. Fase 2 juga terjadi sangat singkat. Pada fase ini gerakan mata akan berhenti, suhu tubuh dan denyut jantung akan turun.
4. Fase 3 dan 4 adalah fase tidur dalam.
Pada fase ini enggak ada gerakan mata ataupun aktivitas kontraksi otot apapun.
Di fase ini orang akan sangat sulit dibangunkan dan merespons sangat minimal terhadap stimulus dari luar.
5. Fase REM adalah fase yang terjadi kira-kira 90 menit setelah seseorang mulai tidur.
Pada fase ini otak menjadi sangat aktif, mata bergerak-gerak, tekanan darah dan denyut nadi bertambah, pernafasan menjadi cepat, dan lebih dangkal.
Meskipun sebenarnya orang bisa bermimpi pada kedua fase itu.
Gerakan Mata saat Tidur Mampu Tingkat Daya Ingat
Peneliti lain berusaha melakukan kajian lebih lanjut terhadap hubungan gerakan mata saat tertidur dengan mimpi ini.
Sebagian besar penelitian hingga saat ini bergantung pada orang yang terbangun dengan mereka sendiri yang menceritakan mimpinya.
Baca Juga: 4 Asupan Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Tidur, Salah Satunya Selai Kacang
Ahli saraf Cathrin Canto dan Chris De Zeeuw dari Institut Ilmu Saraf Belanda, membaca gerakan mata saat tidur bisa membantu menginformasikan terapi untuk meningkatkan daya ingat atau mengelola trauma.Fenomena gerakan mata saat tidur pun dapat memberi lebih banyak wawasan tentang proses kerja bawah sadar kita maupun di luar bawah sadar (mimpi).
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.