Find Us On Social Media :

Latar Belakang Terjadinya Perang Padri yang Terjadi dalam Tiga Masa

Perang Padri adalah perang antara kaum Islam dan kaum adat yang dibantu oleh Belanda.

GridKids.id - Kids, apa latar belakang terjadinya Perang Padri dan seperti apa pembagiannya?

Kali ini GridKids akan mencari tahu latar belakang terjadinya Perang Padri, ya.

Melansir dari regional.kompas.com, Perang Padri adalah sebuah peristiwa sejarah yang melibatkan kelompok ulama yang disebut kaum Padri dengan kaum adat di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya.

Perang Padri juga dipahami sebagai perang antara kaum Islam dan kaum adat yang dibantu oleh Belanda.

Perang Padri berlangsung di pesisir Sumatra Barat pada tahun 1803-1838.

Kata 'padri' berasal dari bahasa Spanyol padre yang berarti rahib, sedangkan padri bisa diartikan sebagai orang-orang yang berasal dari Pidie.

Nah, Pidie merupakan pelabuhan di Aceh yang digunakan orang Sumatra untuk berlayar melaksanakan ibadah haji di Mekah.

Golongan yang terlibat dalam Perang Padri ialah kaum Padri (kelompk agamis), kaum adat, dan Belanda.

Belanda memanfaatkan konflik ini untuk memecah belah rakyat Minangkabau.

Meski pada akhirnya peperangan ini jadi ajang perlawanan rakyat Minangkabau melawan penjajah Belanda.

Yuk, kita cari tahu sama-sama latar belakang terjadinya Perang Padri ya, Kids!

Baca Juga: Sejarah Perang Padri pada Masa Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia

Latar Belakang Terjadinya Perang Padri

Disebutkan konflik ini bermula saat tiga orang Minangkabau kembali dari Mekah, yaitu Haji Sumanik, Haji Miskin, dan Haji Piobang.

Ketiga haji ini berniat memperbaiki syariat Islam di Minangkabau yang belum sepenuhnya dijalankan.

Nah, seorang ulama bernama Tuanku Nan Renceh tertarik untuk ikut andil dan mendukung niat ketiga haji tersebut.

Maka dari itu mereka bergabung dalam kelompok bernama Harimau nan Salapan.

Kelompok ini meminta Sultan Arifin Muningsyah sebagai pemimpin Kesultanan Pagaruyuang untuk bergabung dan meninggalkan kebiasaan adat yang enggak sesuai dengan syariat Islam.

Namun, Yang Dipertuan Pagaruyuang tampak kurang sepakat dan tak ingin meninggalkan tradisi yang sudah ada sejak dulu di Minangkabau.

Menurut kaum Padri, kebiasaan tersebut enggak sesuai dengan mayoritas masyarakat kaum adat yang beragama Islam.

Terjadinya Perang Padri juga terjadi atas intervensi dari Belanda. Kolonial Belanda saat itu berpihak pada kaum adat.

Setelah itu, Residen de Puy dan Tuanku Suruaso bersama 14 penghulu adat mengadakan perjanjian pada tahun 10 Februari 1821.

Pada tahun itu juga pasukan Belanda menduduki Sumatra Barat dan dari perjanjian tersebut mereka mendapat keuntungan wilayah penguasaan pedalaman Minangkabau.

Baca Juga: 5 Perang dan Pertempuran Kuno yang Tercatat dalam Sejarah Dunia

Perang Padri Terjadi dalam Tiga Masa

1. Masa Pertama (1821-1825)

Pada masa ini Perang Padri ditandai dengan perlawanan kaum Padri di daerah Minangkabau.

2. Masa Kedua (1825-1830)

Pertempuran pada tahun ini mulai mereda dikarenakan Belanda melakukan perjanjian. Mulanya perjanjian dilakukan oleh kaum Padri.

Namun, pada akhirnya kaum adat terdesak dan meminta bantuan kepada Belanda untuk melawan kaum Padri.

3. Masa Ketiga (1830-1838)

Masa ketiga ini terjadi perlawanan dari kaum Padri hingga Belanda melakukan penyerbuan besar-besaran, Kids.

Diketahui selama perlawanan, perang Padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol menghadapi pasukan Belanda yang menyerbu benteng Bonjol.

Pada tahun 1824, Gubernur Jenderal Johaness Van Den Bosch melakukan perdamaian bersama Imam Bonjol dengan menandatangai maklumat Perjanjian Masang.

Akibat dari perjanjian tersebut Belanda mengalami kerugian di Pulau Jawa.

Baca Juga: Materi IPS Kelas 9 SMP: Apa Saja Perang untuk Mempertahankan Kemerdekaan?

Pada 16 Agustus 1837, Belanda berhasil menguasai benteng Bonjol dan Tuanku Imam Bonjol menyerah kepada Belanda pada Oktober 1837.

Bersumber dari kompas.com, Tuanku Imam Bonjol meninggal dunia pada 8 November 1864 di tempat pengasingan.

Demikianlah informasi tentang latar belakang dan pembagian masa Perang Padri ya, Kids.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.