Find Us On Social Media :

IPS Kelas 11 SMA: Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkatannya

Jenis-jenis inflasi terbagi menjadi 3, berdasarkan keparahannya, sifatnya, dan jugan berdasarkan asalnya.

GridKids.id - Setelah mempelajari pengertian inflasi dan penyebabnya, kita akan membahas jenis-jenisnya.

1. Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat berat.

a. Inflasi Ringan

Inflasi ringan tak begitu mengganggu keadaan perekonomian karena harga-harganya hanya mengalami kenaikan secara umum. 

Kenaikan harga pada inflasi ringan adalah di bawah 10% per tahun.

b. Inflasi Sedang

Inflasi ini cukup membahayakan kegiatan perekonomian sebab inflasi sedang dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.

Kenaikan harga pada inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.

c. Inflasi Berat

Inflasi berat dapat mengacaukan kondisi perekonomian karena masyarakat tak ingin menabung lagi di bank sebab bunga bank jauh lebih kecil daripada laju inflasi. 

Kenaikan harga pada inflasi berat berkisar antara 30%-100% per tahun.

Nah, inflasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 itu termasuk inflasi berat.

Bahkan inflasi saat itu mencapai sekitar 77,63% yang disebabkan oleh krisis moneter. 

Baca Juga: Penyebab Terjadinya Inflasi Setelah Indonesia Merdeka, Materi IPS Kelas 8

d. Inflasi Sangat Berat

Inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah sangat sulit dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100% per tahun.

2. Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Inflasi berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu inflasi merayap, menengah dan tinggi.

a. Inflasi Merayap 

Inflasi merayap maksudnya adanya laju inflasi yang rendah, di mana kenaikan harga berjalan secara lambat dengan persentase yang relatif kecil serta dalam jangka waktu yang lama.

b. Inflasi Menengah 

Inflasi menengah ditandai dengan adanya kenaikan harga yang cukup tinggi dan memiliki sifat akselerasi yang terjadi dalam jangka waktu cukup singkat.

Artinya harga-harga pada minggu atau bulan ini lebih tinggi daripada harga-harga pada minggu atau bulan lalu.

Kemudian pada minggu atau bulan depan akan kembali meningkat, dan begitu seterusnya.

Efek yang dirasakan yaitu keadaan perekonomian terasa semakin berat dan susah.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Inflasi: Pengertian, Konsep, Penyebab serta Dampaknya

c. Inflasi Tinggi

Inflasi tinggi ditandai dengan adanya laju inflasi yang sangat tinggi dan parah.

Inflasi ini membuat masyarakat tak ingin lagi menyimpan uangnya.

Perputaran uang terjadi secara cepat dan harga-harga naik secara akselerasi.

Biasanya keadaan ini timbul karena pemerintah mengalami defisit anggaran belanja, misalnya saat keadaan perang, yang ditutup dengan mencetak uang.

3. Inflasi Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.

a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri disebut juga domestic inflation.

Domestic inflation contohnya adalah seperti ketika terjadi defisit anggaran belanja yang terjadi secara terus menerus, gagal panen, dan sebagainya.

b. Inflasi yang berasal dari luar negeri disebut juga imported inflation

Imported inflation timbul karena adanya inflasi dari luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang-barang impor.

Baca Juga: Penyebab Terjadinya Inflasi Setelah Indonesia Merdeka, Materi IPS Kelas 8

Inflasi seperti ini biasanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang dan biasanya sebagian besar usaha produksinya menggunakan bahan dan alat dari luar negeri yang timbul karena adanya perdagangan internasional.

Nah, itulah penjelasan tentang jenis-jenis inflasi berdasarkan tingkatannya.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.