Find Us On Social Media :

Kerajaan Aceh Darussalam: Awal Berdiri, Perkembangan dan Keruntuhannya

Kerajaan Aceh merupakan salah satu kerajaan Islam yang berpengaruh dalam persebaran Islam di Nusantara.

Awal Mula dan Perkembangan Kerajaan Aceh 

Menurut buku Kedatangan Islam dan Kerajaan Islam di Sumatra karya Angga Dian Toro, sudah sejak sebelum kerajaan Aceh resmi didirikan, Banda Aceh sudah menjadi pelabuhan transit yang ramai disinggahi oleh para pedagang asing.

Belum lagi, di bagian utara Aceh juga berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan Internasional kala itu.

Selain bandar pelabuhan transit, keberadaan tujuh sungai yang melalui wilayah Banda Aceh juga menjadi faktor penting yang mendukung perekonomian Kerajaan Aceh Darussalam.

Tujuh sungai yang dimaksud adalah S. Krueng Aceh, Krueng Daroy, Krueng Doy, Krueng Neng, Krueng Lhueng Paga, Krueng Tanjung, dan Krueng Titi Panjang.

Pendiri Kerajaan Aceh Darussalam adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang memerintah kerajaan ini pada 1514-1528.

Selama masa kekuasaannya, kerajaan Aceh Darussalam berhasil menaklukkan beberapa kerajaan lokal seperti Kerajaan Pidie, Samudera Pasai, dan Daya, bahkan memperluas kekuasaan hingga perbatasan Minangkabau.

Pendudukan militer yang terus menemui keberhasilan ini kemudian memengaruhi kemajuan perekonomian kerajaan ini.

Hal ini didukung juga oleh jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 yang membuat pelabuhan Banda Aceh menjadi satu-satunya pelabuhan utama di kawasan Selat Malaka.

Tak berhenti sampai di situ, Kerajaan Aceh di bawah Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar juga berupaya melakukan penyerangan pada Malaka yang berada di bawah kekuasaan Portugis.

Serangan itu didukung oleh sekutu Kerajaan Aceh yaitu Kerajaan Turki Ottoman di Timur Tengah yang kala itu jadi Kerajaan Islam terkuat di dunia.

Baca Juga: 23 Nama Kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Ibu Kotanya