Organisme yang termasuk kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses fotosintesis.
Adapun beberapa struktur pada tumbuhan lumut, diantaranya ialah:
- Kolumera, adalah sebuah jaringan yang tidak dapat terlibat dalam sejumlah pembentukan terhadap spora.
- Seta (batang)
- Apofisis yakni dapat diperlebar di bagian ujung dan dapat dilengkapi dengan sebuah kotak spora pada transisi.
- Vaginula adalah sebuah akar yang ditutupi dengan sisa dinding archegonium.
- Caliptra (kap) yakni dapat berasal dari sebuah dinding archegonium atas menjadi kap kotak spora.
Ciri-Ciri Lumut
Selain struktur sekarang kita bahas ciri-ciri lumut secara umum terlebih dahulu, ya!
Lumut memiliki lima ciri yang harus kamu ketahui, yakni:
1. Lumut belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
2. Akarnya berupa akar semu (rhizoid).
3. Tidak memilki berkas pembuluh (xilem dan floem).
4. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase gametofit (fase penghasil gamet) dan fase sporofit (fase penghasil spora).
5. Pada saat fase gametofit, lumut dapat membentuk gametangia (struktur penghasil gamet) berupa anteridium yang menghasilkan gamet jantan (spermatozoid), serta arkegonium yang menghasilkan gamet betina (ovum).
Baca Juga: Kamar Mandi Penuh Jamur dan Lumut? Gunakan Cara Ini untuk Membersihkannya
6. Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa.