Find Us On Social Media :

Apa Itu Maladaptive Daydreaming yang Bisa Picu Gangguan Kesehatan Mental?

Melamun adalah salah satu kebiasaan yang umum dilakukan tiap orang. Beberapa orang punya kebiasaan melamun berlebihan untuk waktu lama. Benarkah berbahaya?

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melamun ketika enggak tahu harus melakukan sesuatu?

Beberapa orang kadang bisa melamun dan mengkhayal tanpa sadar dan menyadari bahwa kegiatan itu cukup menyenangkan untuk menghabiskan waktu.

Kebiasaan ini bisa terjadi ketika seseorang merasa bahwa hidupnya cukup membosankan, sehingga melamun dan berkhayal dianggap jauh lebih menghibur dan menyenangkan hati.

Selama masih dalam batas wajar dan masih bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya sebatas khayalan, harusnya bukan masalah.

Namun, jika enggak berhati-hati dan melakukannya secara berlebihan maka akan membuat seseorang jadi sulit kembali ke realita dan menjalani kehidupannya sendiri.

Dilansir dari laman gramedia.com, kebiasan melamun dan berkhayal berlebihan bisa mengindikasikan bahwa seseorang mengalami maladaptive daydreaming. Apakah itu?

Maladaptive Daydreaming

Maladaptive daydreaming adalah kondisi ketika seseorang terjebak dalam khayalan sendiri untuk waktu yang cukup lama.

Hal ini bisa menyebabkan seseorang jadi mengabaikan hubungan sosial hingga hal-hal yang harus dilakukan di dunia nyata atau realitasnya.

Hal ini bisa dipicu oleh kondisi trauma yang diderita seseorang, beberapa orang yang mengalami kesepian juga kerap mengalami kondisi ini.

Maladaptive daydreaming adalah salah satu cara untuk melindungi diri dan kabur dari kenyataan yang dialaminya.

Poin yang membedakan perilaku berkhayal ini dengan khayalan biasa adalah bagaimana khayalan ini bisa sangat memengaruhi kondisi emosional seseorang.

Baca Juga: Dianggap Kegiatan yang Sia-Sia, Benarkah Melamun Bisa Mengasah Kreativitas? #AkuBacaAkuTahu

Ikatan emosional ini dianggap bisa menggantukan rasa sakit hati dan trauma yang dialami di dunia nyatanya.

Meski begitu, maladaptive daydreaming juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti ADHD, OCD, hingga depresi.

Gejala yang dialami oleh orang dengan riwayat maladaptive daydreaming adalah sulit berinteraksi dengan sekitarnya, mengalami gangguan tidur hingga insomnia, hingga kesulitan fokus untuk mengerjakan tugas sehari-hari.

Meski bukan salah satu gangguan kesehatan mental, perilaku ini bisa ditunjukkan dengan munculnya beberapa tanda dan gejala seperti:

Tanda dan Gejala Maladaptive Daydreaming

1. Lamunan yang dilakukan sangat detail, sampai ada karakter, latar, plot yang rinci mirip seperti karya film yang disusun dengan naskah.

2. Lamunan umumnya dipicu oleh peristiwa yang berasal dari luar atau dalam diri seseorang karena menonton film atau mendengarkan musik tertentu.

3. Durasi lamunan sangat panjang dan bisa berlangsung dalam hitungan menit hingga berjam-jam dan mengganggu aktivitas keseharian seseorang.

4. Mengalami gangguan tidur atau insomnia dan punya dorongan untuk terus melamun.

5. Muncul ekspresi dari diri seseorang ketika melamun, seperti tertawa, menangis, tersenyum, hingga berbicara sendiri.

6. Tanpa sadar melakukan gerakan berulang dalam lamunannya, seperti menyentakkan tangan atau kaki.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.