Find Us On Social Media :

5 Tradisi Ritual Pertanian di Indonesia, Salah Satunya Seba Baduy

Indonesia sebagai negara agraris memiliki berbagai ritual tradisi yang berkaitan dengan pertanian dan hasil buminya. Apa saja tradisinya?

Pertemuan keduanya inilah yang melahirkan kehidupan dan membuat tanaman padi jadi salah satu tanaman yang istimewa.

Ritual ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu menabuh benih, perawatan, hingga siklus-siklus sesudahnya.

Tahap menabur benih umumnya akan dilakukan oleh laki-laki dengan penanaman sembilan butih gabah, satu butirnya akan diletakkan di tengah dengan 8 butir lainnya akan ditempatkan di delapan penjuru mata angin.

Tahap perawatan dan siklus-siklus sesudahnya dibagi jadi waktu tandur (tanam) dan meteng (bunting).

Waktu tanam membutuhkan beberapa kelengkapan, seperti jenang pethak (bubur putih), pisang kluthuk, kinang (kapur-sirih), juga bunga.

Sedangkan ketika masuk masa meteng, kelengkapan yang dibutuhkan adalah bubur putih dan telur yang diletakkan di tempat bernama tulakan setelahnya baru padi akan dituai.

3. Ngarot (Indramayu)

Tradisi ngarot masih bisa ditemukan di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu yang berupa tradisi berkah bumi.

Sebagian masyarakatnya masih setia merawat tradisi ini yang diketahui sudah jadi warisan leluhur sejak ratusan tahun lalu.

Ritual ini akan dilakukan ketika memasuki musim tanam sebagai simbol dari perlawanan terhadap pengaruh industrialisasi yang menggeser budaya agraris setempat.

Tradisi ngarot selalu dilaksanakan oleh para muda-mudi (kasinoman) desa yang masih belum menikah.

Pada tradisi ini kasinoman akan diajarkan tentang ilmu bercocok tanam dan bertani sejak dini.

Baca Juga: Alasan Indonesia Menjadi Negara Maritim dan Agraris, Materi IPAS Kelas 5 SD