Find Us On Social Media :

Kenapa Kucing Rumahan Sebaiknya Tak Sering Keluar Rumah? #AkuBacaAkuTahu

Kucing rumahan banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Ada alasan kenapa kucing rumahan sebaiknya tak sering dibiarkan keluar rumah. Apakah itu?

GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah diajak menjawab anggapan bahwa kucing oren yang dikenal galak.

Kucing adalah salah satu peliharaan favorit manusia yang segala hal tentangnya enggak ada habis menarik para pecinta kucing.

Kucing banyak dipelihara di rumah karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan di mata pemiliknya.

Kucing adalah hewan yang menghabiskan banyak waktunya di dalam rumah, meski sekali waktu kucing juga mengeksplor kawasan di luar rumah untuk memenuhi naluri berburunya.

Namun, kucing domestik atau kucing yang dipelihara di rumah sebaiknya enggak dibiarkan terlalu sering keluar berkelana nih, Kids.

Dilansir dari kompas.com, ada beberapa risiko yang harus dihadapi pemilik kucing ketika membiarkan hewan peliharaannya berkelana keluar rumah.

Berikut ini adalah beberapa risiko jika pemilik kucing sering membiarkan hewan peliharaannya berkelana ke luar rumah, di antaranya:

Alasan Kucing Sebaiknya Tak Dibiarkan Keluar Rumah

Salah satu alasan yang membuat pemilik harus mempertimbangkan untuk enggak membiarkan kucingnya terlalu sering keluar rumah adalah risiko perburuan hewan ilegal.

Menurut survey D.C. Cat Count untuk menunjukkan kucing yang diperbolehkan keluar rumah atau berada di ruangan yang sama dengan hewan lain bisa membuat kucing jadi merasakan naluri berburunya.

Nah, kucing akan tertarik dengan banyak jenis hewan-hewan yang dilihatnya di luar rumah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kucing Rumahan Bisa Tersebar Ke Seluruh Dunia?

Jika kucing-kucing rumahan dibiarkan mengikuti nalurinya, bisa jadi menyebabkan satwa atau keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar kita jadi berkurang.

Efeknya bisa berdampak pada keseimbangan ekosistem karena populasi hewan kecil asli menurun.

Banyak yang mengira kucing hanya memburu tikus, padahal kucing juga tertarik dan merasa lebih tertantang untuk memburu spesies kecil seperti kupu-kupu, kelinci, hingga tupai.

Namun, kucing tetap enggak bisa langsung memberi pengaruh signifikan pada populasi tikus.

Meski, tetap ada kekhawatiran bahwa naluri kucing rumahan yang diberi kesempatan mengeksplor bisa mengganggu populasi hewan asli yang ditemukan di suatu wilayah.

Kucing rumahan yang terjaga di dalam rumah bisa mengurangi risiko penularan penyakit dari interaksinya dengan lingkungan di luar rumah.

Kucing yang aktif bermain ke luar rumah bisa membawa penyakit dan menularkannya pada manusia yang memelihara dan berinteraksi dekat dengannya.

Kucing rumahan yang sering keluar rumah bisa berisiko terinfeksi penyakit seperti infeksi jamur dan ektoparasit.

Nah, inilah kenapa pemilik kucing punya tanggung jawab utama untuk mengurangi risiko penyakit karena interaksi kucing dengan dunia luar.

Sama halnya dengan kucing rumahan, kucing liar juga punya risiko yang sama terkait penularan penyakit sehingga menyebabkan penurunan satwa liar yang asli.

Kucing liar juga enggak diperbolehkan berkeliaran bebas karena ada risiko bersilangan dengan satwa liar yang punya mangsa atau cara bertahan hidup yang berbeda.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.