GridKids.id - Kids, Keraton Surakarta merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang ada di Kota Solo.
Saat ini, Keraton Surakarta masih berdiri dan menjadi salah satu wisata budaya di kota tersebut.
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian mengenal sejarah berdirinya Keraton Suarakata, ya.
Yuk, langsung saja kita simak sejarah berdirinya Keraton Surakarta!
Sejarah Berdirinya Keraton Surakarta
Keraton Surakarta dibangun pada tahun 1744 dan menjadi istana Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Susuhan Pakubuwono II (Sunan PB II) adalah sosok yang membangun Keraton Surakarta.
Keraton Surakarta sendiri didirikan sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan pada 1743.
Geger Pecinan sendiri merupakan konflik yang mengakibatkan kehancuran Keraton Kartasura.
Pakubuwono II yang kala itu menjadi sasaran pemberontak pun terpaksa melarikan diri ke Ponorogo.
Setelah kembali ke Kartasura, Pakubuwono II memindahkan keraton dari Kartasura ke Desa Sala.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata di Solo yang Cocok Dikunjungi saat Liburan Sekolah
Desa Sala dipilih karena beberapa karena posisinya yang dekat dengan Sungai Bengawan Solo.
Kala itu, Sungai Bengawan Solo menjadi situs penting untuk melakukan kegiatan ekonomi, sosial dan politik.
Akhirnya pada 1746, Keraton Surakarta di Desa Sala mulai ditempati meski belum sepenuhnya selesai dibangun.
Kemudian pembangunan Keraton Surakarta dilanjutkan oleh para penerusnya.
Perjanjian Giyanti
Kerajaan Mataram sempat menghadapi perlawanan dari Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi pada masa pemerintahan Pakubuwono III,
Namun pergolakan resmi diakhiri melalui Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.
Dalam kesepakatan tersebut, Kesultanan Mataram dibagi menjadi dua.
Nagari Kasultanan Ngayogyakarta untuk Hamengku Buwono I dan Nagari Kasunanan Surakarta diserahkan kepada Pakubuwono III.
Sejak saat itu, Keraton Surakarta menjadi istana dari istana dari Kasunanan Surakarta.
Situs Wisata Budaya
Baca Juga: 15 Nama Istana/Kraton Peninggalan Kerajaan Indonesia dan Lokasinya
Saat ini Keraton Surakarta menjadi salah satu cagar budaya di Kota Solo.
Para wisatawan diperbolehkan mengunjungi museum yang ada di dalam kawasan keraton.
Namun demikian, ada beberapa area yang tak boleh dikunjungi, seperti kediaman Raja Pakubuwono.
Di sana dapat ditemukan berbagai koleksi kerajaan, seperti kereta kencana, tandu, patung, senjata kuno, dan beberapa koleksi bersejarah lainnya.
Itulah sejarah berdirinya Keraton Surakarta hingga menjadi wisata budaya di Kota Solo ya, Kids.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.