GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar tentang alergi buah?
Meski enggak terlalu umum, ada beberapa orang yang diketahui punya alergi buah ketika mengonsumsi buah-buah tertentu.
Alergi buah ini akan menyebabkan munculnya rasa gatal-gatal pada tubuh setelah seseorang mengonsumsi buah tertentu.
Alergi buah ini bisa terjadi ketika kondisi dalam tubuh seseorang menganggap zat dalam buah punya kandungan berbahaya yang bisa memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal hingga bengkak setelah mengonsumsinya.
Awalnya tubuh akan mengalami fase sensitisasi ketika ada alergen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang kekebalan tubuh manusia.
Responnya tubuh seseorang akan menghasilkan zat antibodi yang akan mendorong pelepasan zat histamin untuk melawan alergen.
Produksi histamin yang bertemu dengan zat alergen inilah yang bisa menimbulkan reaksi alergi pada tubuh.
Orang-orang yang mengalami alergi buah, bisa jadi karena konsumsi protein nabati yang terdapat dalam buah bernama profilin.
Protein ini berperan dalam proses pembentukan sel tanaman yang bisa ditemukan pada buah melon, semangka, jeruk, dan pisang.
Dua kondisi lain yang sering jadi pemicu munculnya reaksi alergi setelah konsumsi buah-buahan, yaitu sindrom alergi oral dan alergi lateks.
Sindrom alergi oral atau pollen-food allergy syndrome bisa dipicu oleh kandungan protein buah yang mirip dengan protein penyebab alergi terjadi.
Baca Juga: 4 Tips Membersihkan Buah Kiwi Supaya Tidak Picu Gatal Karena Alergi
Sedangkan, alergi lateks dipicu oleh konsumsi buah-buahan yang punya kandungan protein mirip lateks atau yang sering dikenal dengan reaksi silang.
Pemicu dan Potensi Alergi Buah
Buah-buahan yang memiliki kandungan protein penyebab alergi, misalnya:
- Protein Birch pollen, bisa ditemukan dalam buah apel, cherry, kiwi, persik, pir, dan buah plum.
- Protein serbuk sari rumput, ada dalam kandungan buah melon, jeruk, persik, dan tomat.
- Protein serbuk sari ragweed ada dalam buah pisang.
Sedangkan alergi buah yang serupa lateks bisa dipicu oleh konsumsi buah aprikot, kelapa, gojiberry, nangka, leci, mangga, alpukat, hingga pisang.
Orang-orang yang punya riwayat reaksi alergi pada pohon birch, tanaman ragweed, atau serbuk sari rumput bisa punya potensi mengalami sindrom alergi oral.
Anak-anak berusia 10 tahun ke atas atau anak-anak yang beralih menginjak usia remaja hingga orang dewasa malah punya potensi mengalami alergi buah meski sudah terbiasa makan buah yang sama bertahun-tahun.
Hal ini dipicu oleh sensitivitas oral yang terus berkembang seiring bertambahnya usia seseorang.
Reaksi alergi yang muncul biasanya enggak butuh waktu lama sesaat setelah mengonsumsi buah pemicunya, misalnya:
- ruam dan gatal pada kulit,
- bengkak dan gatal-gatal di bibir atau area dalam mulut,
- tenggorokan gatal,
- bersin dan pilek,
- sakit perut yang menyebabkan mual hingga muntah.
Biasanya gejala alergi buah enggak akan berlangsung lama karena protein buah bisa dengan cepat dipecah menggunakan air liur sehingga bisa sembuh sendiri dan enggak perlu perawatan serius.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.