Diperkirakan ukuran asteroid di bawah 10 kilometer yang menghantam Bumi bisa menghancurkan sebuah negara.
Namun, jika ukuran asteroid di atas itu maka bisa menyebabkan seluruh Bumi hancur dan terjadi kepunahan massal kehidupan di Bumi.
Sebuah tabrakan asteroid ke Bumi pada awal abad-20 tercatat terjadi pada 30 Juni 1908 di wilayah Tunguska, Siberia.
Tabrakan asteroid ini meninggalkan bekas selebar 40 meter dan menghancurkan hutan seukuran kota London dan membuat tabrakan asteroid ini jadi yang paling besar terjadi di era modern ini.
Untuk meneliti dampak dari tabrakan asteroid ke Bumi mendorong para ilmuwan di Inggris melakukan 50.000 simulasi lewat komputer.
Simulasi ilmiah itu berusaha mencari dampak yang akan terjadi di berbagai belahan Bumi jika terjadi tabrakan dengan benda langit.
Studi ini menemukan bahwa dampak yang bisa muncul karenanya adalah angin yang disebabkannya bisa menyebabkan kerusakan pada alam.
Tabrakan asteroid ke planet Bumi juga bisa memicu energi panas yang sangat besar yang harus dihadapi manusia dan makhluk hidup lainnya, diperkirakan akan banyak terjadi kebakaran akibat peristiwa tersebut.
Enggak hanya menyebabkan debu, penurunan suhu, angin yang sangat kuat, hingga kebakaran, tabrakan asteroid juga diperkirakan bisa menyebabkan gempa Bumi dan Tsunami dahsyat di berbagai wilayah Bumi.
Degradasi yang terjadi pada iklim Bumi bisa mendorong kematian makhluk hidup yang jadi sumber makanan untuk manusia.
Hal ini diperkirakan akan menyebabkan kepunahan massal pada manusia, seperti yang terjadi pada spesies dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu.
Baca Juga: Sabuk Asteroid: Pengertian, Fungsi, dan Ciri-cirinya