GridKids.id - Sepanjang tahun 2023 ini, akan ada 4 gerhana yang akan terjadi.
Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bapak Andi Pangerang mengatakan, 4 gerhana ini terdiri dari dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan.
Menariknya, 3 dari 4 gerhana ini bisa disaksikan di Indonesia, lo!
Nah, penasaran gerhana apa saja yang akan terjadi di tahun 2023 dan kapan kita bisa menyaksikannya?
Yuk, kita cari tahu di artikel ini!
Gerhana di Tahun 2023
1. Gerhana matahari hibrida: 20 April
Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang punya dua macam gerhana berbeda dalam satu fenomena.
Fenomena ini dimulai dengan gerhana matahari cincin yang berubah menjadi gerhana matahari total.
Kemudian dalam waktu singkat, gerhana kembali berubah menjadi gerhana matahari cincin.
Sayangnya, gerhana matahari ini enggak bisa disaksikan di kota-kota besar di Indonesia.
Di Indonesia, gerhana ini cuma bisa disaksikan di Pulau Kisar, Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela, Kampung Antalisa (Fakfak), Randepandai, Roswar, Pulau Num, Wooi, Serui, dan Biak Kota.
Selain gerhana matahari hibrida, hampir seluruh kota besar di Tanah Air juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian di tanggal yang sama.
Baca Juga: Kenapa Bulan Bisa Berwarna Merah Ketika Terjadi Fenomena Blood Moon?
2. Gerhana bulan penumbra: 5-6 Mei
Gerhana bulan penumbra adalah fenomena saat bulan berada dalam bayangan samar di luar bumi atau penumbra.
Tak seperti saat gerhana bulan total, gerhana bulan penumbra masih menampakkan bulan meski berwarna suram.
Gerhana bulan penumbra akan terjadi pada 5-6 Mei 2023, dengan rincian waktu:
- Kontak awal penumbra: 5 Mei 2022 pukul 22.14.08 WIB, 23.14.08 Wita, atau 00.14.08 WIT
- Puncak gerhana: 6 Mei 2022 pukul 00.22.55 WIB, 01.22.55 Wita, atau 02.22.55 WIT
- Kontak akhir penumbra: 6 Mei 2022 pukul 02.31.40 WIB, 03.31.40 Wita, atau 04.31.40 WIT.
Gerhana ini bisa diamati dari arah tenggara ke barat daya untuk zona WIB.
Sementara untuk zona Wita, gerhana bisa diamati dari arah selatan ke barat daya.
Sedangkan untuk zona WIT, gerhana bisa diamati dari arah barat daya ke barat.
3. Gerhana matahari cincin: 15 Oktober
Gerhana matahari cincin terjadi saat bulan menutupi pusat matahari, tetapi bagian tepi terluar tetap terlihat, sehingga membentuk cincin api di sekitar bulan.
Sayangnya, gerhana ini enggak bisa disaksikan di Indonesia.
Gerhana matahari cincin ini cuma bisa disaksikan di Amerika Serikat, sebagian Amerika Tengah, Kolombia, dan Brasil pada 14 Oktober waktu setempat atau 15 Oktober waktu Indonesia.
4. Gerhana bulan sebagian: 29 Oktober
Gerhana bulan sebagian atau gerhana bulan parsial sendiri terjadi saat bumi tak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Baca Juga: Benarkah Fenomena Gerhana Bulan Pengaruhi Kesehatan Mental Manusia? Begini Penjelasan Ilmiahnya
Berikut kontak waktu dan wilayah yang bisa menyaksikan gerhana bulan sebagian pada 29 Oktober mendatang:
- Awal penumbra: pukul 01.01.44 WIB, 02.01.44 Wita, atau 03.01.44 WIT di seluruh Indonesia
- Awal sebagian: pukul 02.35.18 WIB, 03.35.18 Wita, atau 04.35.18 WIT di seluruh Indonesia
- Puncak gerhana: pukul 03.14.00 WIB, 04.14.00 Wita, atau 05.14.00 WIT di seluruh Indonesia
- Akhir sebagian: pukul 03.52.37 WIB, 04.52.37 Wita, atau 05.52.37 WIT di seluruh Indonesia, kecuali Papua Barat, Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
- Akhir penumbra: pukul 05.26.19 WIB, 06.26.19 Wita, atau 07.26.19 WIT di Seluruh Sumatera, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan sebagian Kalimantan Barat.
Gerhana ini bisa diamati dari arah barat laut sampai barat untuk zona WIB, dan barat untuk zona Wita dan WIT.
(Penulis: Diva Lufiana Putri)
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.