Find Us On Social Media :

Seperti Apa Rasanya Menyentuh Awan di Langit? #AkuBacaAkuTahu

Awan terbentuk dari proses penguapan air yang ada di permukaan bumi dari cahaya matahari.

GridKids.id - Kids, apakah kamu tahu bagaimana proses awan terbentuk?

Singkatnya, awan terbentuk dari proses penguapan air yang ada di permukaan bumi dari cahaya matahari.

Yang mana, pemanasan permukaan air di bumi ini adalah danau, sungai, dan laut yang disinari cahaya matahari.

Sehingga, hal inilah yang menyebabkan air berubah wujud dari bentuk cair menjadi gas.

Gas akan menguap dan terangkat naik ke atmosfer dan proses ini sama seperti uap air merebus air.

Saat dipanaskan, air akan berubah menjadi uap dan uap terangkat hingga menghilang ke atas.

Saat sampai di lapisan atmosfer yang tinggi, uap air mengembun dan kembali ke bentuk semula seperti partikel tiitk air yang kecil.

Awan yang terlihat di langit merupakan kumpulan dari jutaan dan miliyaran partikel titik air, Kids.

Jutaan partikel air ini akan menyebarkan sinar matahari secara merata, sehingga awan terlihat berwarna putih.

Walau terlihat seperti kapas, awan tak dapat menopang tubuh kita atau benda yang jatuh di atasnya.

Lalu, bagaimana rasanya menyentuh awan?

Baca Juga: Bisa Memprediksi Cuaca, Apa Saja Jenis-Jenis Awan Cumulus? #AkuBacaAkuTahu

Secara tak sadar, kita mungkin pernah merasakan sensasi di dalam awan.

Jika kamu berada di lingkungan berkabut, pada dasarnya kamu sedang berada di dalam awan.

Namun, awan ini berada di dekat permukaan tanah dan bukan di langit. Awan kabut juga terbuat dari partikel air yang sangat kecil dan membentuk lapisan berwarna putih.

Walau seperti gumpalan kapas, kita tak bisa benar-benar menyentuh awan.

Jika kamu mencoba menyentuh awan, tanganmu langsung menerobos dan melewati awan tersebut.

Lantas, jika awan dapat melayang di langit, apakah beratnya ringan?

Jika awan merupakan kumpulan partikel titik air, maka bisa dipastikan awan memiliki berat yang bisa diukur nilainya.

Nilai kepadatan awan sekitar 0,5 gram per meter kubik.

Misalnya, awan sebesar 1 kilometer kubik, maka berat awan diperkirakan mencapai 500.000 kilogram atau 551 ton.

Baca Juga: Mengenal Nebula, Tempat Lahirnya Bintang-Bintang di Alam Semesta

Bagaimana awan yang berat itu bisa melayang di langit?

Hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis atau kerapatan materi awan dengan massa jenis udara kering.

Misalnya seperti minyak yang mengapung di atas air bisa terjadi karena jenis airnya lebih besar dan rapat dibandingkan dengan massa minyak.

Massa jenis atau kerapatan awan yang lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis udara kering tersebut menyebabkan awan dapat mengapung di atmosfer.

Jadi, itu penjelasan tentang awan yang ternyata tak bisa benar-benar kita sentuh.

Semoga bisa menambah wawasanmu, ya!

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.