GridKids.id - Kids, pernahkah kamu berpikir kenapa ketika ada foto Bumi yang diambil oleh lembaga antariksa enggak pernah terlihat satelit yang turut mengitari planet kita?
Ruang di atas planet tak hanya ramai oleh satelit yang mengorbit karena gravitasi planet, tapi juga diramaikan oleh sampah-sampah antariksa.
Hingga saat ini jumlah satelit yang mengorbit bumi berjumlah sekitar 4.256 satelit dan 1.149 buah di antaranya masih aktif.
Ribuan satelit yang mengorbit Bumi memiliki ukuran yang lebih kecil dari bayangan kebanyakan orang, ukurannya berkisar antara 10 cm- 30 meter.
Lalu, kenapa ketika lembaga Antariksa mencoba memfoto Bumi dari ruang angkasa, enggak ada foto satelit yang ikut diabadikan kamera?
Ternyata hal ini bisa terjadi karena Bumi berukuran sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran satelit yang mengorbit padanya.
Karena perbedaan ukuran yang sangat jauh inilah, satelit-satelit buatan manusia jadi terlalu kecil untuk bisa terlihat dari foto luar angkasa yang dipotret oleh lembaga-lembaga antariksa.
Sebagian besar foto Bumi yang diambil sejauh ini punya resolusi beberapa ribu piksel, sehingga satelit-satelit yang mengorbit Bumi hanya akan jadi titik kecil dari pixel sehingga enggak bisa terlihat dari foto.
Satelit yang mengorbit Bumi memiliki jarak yang sangat jauh antara satu dan sama lainnya.
Ukuran satelit begitu beragam, dari cubesats bisa digenggam dengan tangan, sampai ada satelit yang berukuran lapangan sepakbola.
Tak hanya itu, ada juga sampah antariksa yang ukurannya lebih kecil daripada satelit terkecil sekalipun.
Baca Juga: Apakah yang Membuat Bulan disebut sebagai Satelit Alami Bumi?
Jenis-Jenis Satelit di Luar Angkasa
1. Satelit Alami
Planet, Asteroid, komet, dan benda langit yang mengorbit di sekitar Matahari dianggap sebagai satelit alami.
Berikut adalah nama-nama satelit alami yang dimiliki oleh planet-planet dan Matahari di Bima Sakti:
- Bulan: satelit alami Bumi
- Io, Eropa, Ganymede, Kalisto: satelit alami Jupiter
- Phobos: satelit alami Mars
- Ceres, Komet Halley: satelit alami Matahari
2. Satelit Buatan
Satelit buatan manusia bisa punya bentuk dan ukuran dengan instrumen penyusun yang punya fungsi berbeda.
Satelit ini dibangun oleh para insinyur selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, melalui banyak tes untuk memastikan satelit bisa menahan peluncuran dan kondisi luar angkasa yang keras.
Space Communications and Navigation (SCaN) milik NASA mendukung lebih dari 100 satelit, yang meliputi beberapa kategori, seperti:
Baca Juga: Satelit: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenisnya, IPA Kelas 7 SMP Tema 7
- Satelit untuk mengamati Bumi: Aqua dan Aura
- Satelit yang mengamati Matahari dan efek angin matahari di Bumi: Parker Solar Probe, Solar Dynamics Observer (SDO), dan Solar Terrestrial Relations Observatory (STEREO).
- Satelit yang mengamati Bulan dan planet-planet: Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) dan Mars Reconnaissance Orbiter (MRO).
- Satelit yang melihat asal-usul alam semesta: Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Satelit di luar angkasa akan berkomunikasi dengan antena pusat komunikasinya di Bumi dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai sinyal.
Antena itu lalu menangkap sinyal dan memproses informasinya yang mencakup data ilmiah, kesehatan satelit, dan keberadaan satelit di luar angkasa.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.