Hal inilah yang mendorong pihak kerajaan Eropa hanya mengizinkan pembuatan kue jahe dilakukan oleh koki khusus yang sudah terlatih.
Orang-orang awam atau rakyat biasa hanya diperbolehkan untuk membuat kue jahe ketika momentum Natal dan Paskah saja.
Nah, dari sinilah kenapa kue jahe jadi identik dengan perayaan Natal.
Awal Mula Kue Jahe Identik dengan Perayaan Natal
Dilansir dari kumparan.com, kue jahe diketahui diperkenalkan di Eropa bagian Barat oleh para prajurit perang yang baru kembali dari Mediterania bagian Timur.
Setelah itu kue jahe menjadi favorit dan dihidangkan di berbagai festival dan perayaan yang diselenggarakan di Eropa pada abad pertengahan.
Bukan berbentuk manusia dan rumah mungil, awalnya kue jahe berbentuk seperti bunga, burung, hewan, hingga baju baja.
Kue jahe ketika itu sering diberikan pada ksatria favorit yang akan berperang.
Hal ini sebagai simbol doa agar sang ksatria beruntung dan menang dalam pertandingan.
Bentuk kue jahe kini sudah mengalami perubahan, sebelumnya hanya dibuat menyerupai tanaman atau hewan saja.
Kini kamu terbiasa melihat kue jahe dalam bentuk rumah atau yang sering disebut sebagai gingerbread house.
Baca Juga: Terbuat dari Kue Jahe, Patung Seukuran Manusia Ini Bisa Dimakan!