Find Us On Social Media :

Sejak Kapan Kue Jahe Identik dengan Perayaan Natal? #AkuBacaAkuTahu

Kue jahe adalah sajian khas perayaan Natal di berbagai negara. Seperti apa sejarah awal mula kue jahe jadi identik dengan perayaan Natal?

GridKids.id - Tak hanya mempersiapkan kalkun panggang, banyak orang akan membuat kue jahe sebagai kudapan khas natal.

Kue kering atau cookies yang satu ini adalah salah satu sajian wajib perayaan Natal di berbagai negara.

Kue ini terbuat dari campuran rempah pedas dan kayu manis.

Dilansir dari The Guardian, tradisi menghias rumah kue jahe sudah dimulai sejak memasuki abad-19.

Tradisi ini dibarengi dengan meningkatnya popularitas dongeng anak-anak karya Grimm bersaudara berjudul Hansel dan Gretel yang terbit pada 1812.

Namun, ternyata kemunculan kue jahe atau ginger bread jauh sebelum dongeng itu mulai populer.

Para sejarawan mengungkapkan bahwa resep pertama kue jahe berasal dari 2400 SM di Yunani, lalu berkembang juga versi asal muasal kue jahe lainnya.

Diceritakan bahwa pada 992 M, seorang pendeta Armenia Gregory dari Nicopolis yang mengajarkan cara pembuatan kue jahe pada tukang roti di Prancis.

Berbeda dengan bentuk kue jahe menggemaskan yang kita kenal hari ini, kue jahe pada masa itu berbentuk roh suci dan karakter keagamaan lain.

Tradisi ini lalu terus berlanjut sepanjang abad ke-17 dan hingga kini dikaitkan dengan perayaan Natal di berbagai negara di dunia.

Nah, pembuatan bentuk tokoh keagamaan dianggap sebagai sesuatu yang penting dan enggak bisa sembarangan.

Baca Juga: Sejarah Kue Jahe, Awalnya Lambang Keberuntungan Hingga Jadi Ornamen Wajib Natal