Find Us On Social Media :

Sejarah Tradisi Bertukar Kado Ketika Natal, Berasal dari Tradisi Orang Romawi Kuno #AkuBacaAkuTahu

Kado natal adalah salah satu hal yang ditunggu-tunggu dalam perayaan natal. Bagaimana sejarah awal mula tradisinya?

GridKids.id - Perayaan natal makin dekat dan akan tiba dalam hitungan hari. Seberapa bersemangatkah kamu untuk menyambutnya, Kids?

Natal identik dengan kemeriahan dan suka cita, banyak sajian lezat di atas meja juga tumpukan kado di bawah pohon natal.

Tapi, tahukah kamu dari mana dan sejak kapan tradisi bertukar kado natal dimulai?

Kado natal adalah salah satu hal yang enggak bisa dilepaskan dari perayaan natal setiap akhir tahun.

Tradisi bertukar kado ini berawal dari sebuah kisah dalam Alkitab tentang para Majus (Orang Bijak atau Wise Man)yang disebut juga sebagai raja-raja dari Timur.

Tiga orang bijak bernama Melchior, Caspar, dan Balthazar ini datang ketika Yesus lahir dan membawa hadiah simbolik untuk peristiwa kelahiran itu.

Tiga barang yang diberikan itu adalah emas, kemenyan, dan mur yang melambangkan tiga hal berbeda, yaitu keagungan raja, benda berharga pada masa itu, hingga obat alami yang jadi simbol kehidupan.

Kisah tentang tiga orang majus yang membawa hadiah untuk Yesus ini dianggap sebagai kisah yang mengawali tradisi memberi hadiah ketika natal tiba.

Namun, ternyata tradisi ini bahkan sudah ada sebelum agama Kristen ada dan berkembang pesat, lo.

Tradisi bertukar kado disebut sudah dikenal sejak zaman Romawi Kuno dengan nama festival Saturnalia.

Selanjutnya, kamu akan diajak untuk mengenal lebih jauh tentang awal mula tradisi bertukar kado natal berkembang dan dilakukan sampai hari ini. Yuk, simak sama-sama uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.

Baca Juga: Sejarah Tradisi Berkirim Kartu Natal, Dimulai Sejak Abad-19 di Inggris #AkuBacaAkuTahu

Awal Mula Tradisi Bertukar Kado Natal

Tradisi bertukar kado natal disebut berakar dari sebuah festival yang ada pada zaman Romawi Kuno, yaitu festival Saturnalia.

Festival ini adalah bentuk ungkapan terima kasih manusia pada karunia yang diterimanya dari dewa pertanian, yaitu dewa Saturnus.

Dewa Saturnus adalah dewa pertanian orang Romawi Kuno yang dipercaya membawa kemakmuran bagi penduduk yang tinggal di semenanjung Italia.

Dewa Saturnus juga mengajari penduduk cara untuk bercocok tanam.

Perayaan ini akan diselenggarakan selama 7 hari, yaitu mulai dari tanggal 17 hingga 23 Desember.

Dalam perayaan ini akan diadakan perjamuan umum yang diikuti dengan pemberian hadiah pribadi.

Selama pesta-pesta itu berlangsung kedudukan sosial akan dihilangkan.

Pesta ini menjadi satu-satunya tempat bagi para budak untuk setara dengan tuan.

Sehingga mereka dibebaskan untuk berbicara atau mengeluarkan pendapatnya.

Enggak hanya bebas bicara dan mengeluarkan pendapat, para budak dari kelas sosial rendah boleh menikmati jamuan yang tersedia dan mengenakan pakaian yang bagus.

Baca Juga: Harus Habiskan Waktu Liburan di Rumah Sakit, Anak-Anak Ini Dapatkan Kejutan dari Tamu Istimewa

Pada perayaan ini pula, penduduk akan saling bertukar kado satu sama lain dengan harapan bisa membawa kebaikan dan kemakmuran di tahun-tahun mendatang.

Sesi pemberian dan bertukar hadiah ini dilakukan di akhir rangkaian perayaan Saturnalia dan dikenal dengan nama Sigillaria.

Perayaan atau festival Saturnalia ini sedikit banyak memengaruhi perayaan Natal dan Tahun Baru yang kita kenal hari ini, termasuk tradisi bertukar hadiah atau kadonya.

Tradisi ini terus dilakukan bahkan hingga awal agama kristen mulai berkembang di Romawi.

Nah, nyatanya tradisi ini tetap bertahan meski sempat meredup pasca penetapan Hari Natal pada 25 Desember pada abad ke-4 M.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.