GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa fenomena alam pelangi bisa terjadi di luar angkasa?
Pelangi terbentuk karena ada unsur-unsur yang diperlukan untuk membuatnya, yaitu sinar matahari dan air hujan.
Dilansir dari kompas.com, menurut BBC Science Focus Magazine, enggak ada planet lain yang diketahui punya air di permukaannya yang cukup untuk membuat atmosfer penghasil hujan.
Tapi, tetesan cairan lain diketahui bisa membiaskan sinar matahari dan menyebarkannya menjadi sebaran warna seperti yang terjadi di Bumi.
Di satelit alami Planet Saturnus, yaitu Titan memiliki lapisan atmosfer yang kaya kandungan metana cair yang bisa membentuk hujan.
Atmosfer Titan sangat berkabut, sehingga bisa diperkirakan jarang terkena sinar matahari namun masih ada kemungkinan terbentuknya pelangi metana.
Jika benar memang ada, wujud dari pelangi metana disebut akan sangat mirip dengan pelangi terestrial yang luas jangkauannya.
Fenomena pembentukan pelangi lainnya juga terjadi di Planet Venus dan dikenal dengan nama glory yang terjadi karena tetesan asam sulfat di atmosfer planetnya.
Dari uraian di atas, kamu jadi tahu bahwa pelangi enggak hanya terjadi di Bumi tapi juga bisa terjadi di planet lainnya, tergantung pada kandungan senyawa yang ada di planet itu dan interaksinya dengan sinar Matahari.
Lalu, apakah pelangi juga terjadi di luar angkasa yang hampa udara?
Yuk, simak sama-sama penjelasan lebih lanjutnya pada uraian di bawah ini, Kids.
Baca Juga: Membentang di Langit, di Mana Letak Ujung Pelangi? #AkuBacaAkuTahu
Benarkah Ada Pelangi di Luar Angkasa?
Nebula Telur (CRL 2688) merupakan nebula bipolar protoplanet yang berjarak sekitar 3000 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.
Nebula ini bisa dinamai telur karena ada busur warna cerah dan lingkaran yang mengelilingi bintang pusatnya.
Lapisan tebal ini berasal dari gas dan debu yang menyebar di pusat bintang sehingga menghalangi cahaya langsung dari pandangan.
Berkas cahaya yang berwarna-warni ini mirip dengan pelangi memancar dari bintang dan menerangi debu yang sebetulnya enggak terlihat dengan jelas karena berupa partikel-partikel kecil.
Kemunculan fenomena nebula telur ini pertama kali ditangkap oleh Hubble, teleskop luar angkasa milik NASA.
Warna buatan yang indah ini menunjukkan bahwa partikel-partikel cahaya akan memantul ke Bumi dan terlihat atau tertangkap mata kita.
NASA mencatat sebuah pelangi luar angkasa yang muncul akibat badai sinar-X yang dikeluarkan oleh tata surya yang dinamai dengan Circinus X-1.
Uniknya, bentuk pelangi di luar angkasa Circinus X-1 punya bentuk lingkaran yang utuh mirip kumpulan dari beberapa cincin.
Pelangi ini diketahui berjarak sangat jauh dari Bumi yaitu sekitar 30.700 tahun cahaya dari Bumi, puluhan ribu kali lebih jauh dari jarak Matahari ke Bumi yang hanya 4 tahun cahaya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.