Kala itu terjadi longsoran es di Teluk Lituya yang mengakibatkan guncangan yang kuat.
Guncangan tersebut akhirnya menyebabkan gempa bumi yang kemudian menimbulkan tsunami.
Tercatat, gelombang tsunami yang terjadi kala itu mencapai 36 hingga 50 meter tingginya.
Selain tanah longsor, letusan gunung api juga bisa memicu terjadinya gelombang tsunami.
Hal ini bahkan pernah terjadi di Indonesia saat Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883.
Letusan yang begitu dahsyat itu membuat kerusakan besar di seluruh dunia.
Salah satu akibat yang terjadi dari letusan itu adalah gelombang tsunami.
Kala itu gelombang tsunami menyapu pantai Lampung dan Banten.
Diperkirakan sekitar 5.000 kapal hancur dan banyak pulau kecil yang tenggelam.
Baca Juga: BMKG Meminta Masyarakat Mewaspadai Gempa Bumi dan Tsunami di Selat Jawa
Gelombang dengan ketinggian mencapai 40 meter ini menghancurkan sekitar 300 perkampungan.