GridKids.id - Kids, siapa nih di antara kamu yang suka sekali melihat hamparan bintang di langit malam?
Pernahkah terlintas dalam benakmu tentang seperti apa proses pembentukan bintang sampai bisa bersinar menerangi langit malam yang gelap?
Bintang sebagai benda langit terbentuk dari nebula atau awan molekul yang punya kerapatan tinggi.
Nebula ini akan menciptakan gravitasinya sendiri tapi karena gravitasinya enggak stabil, gumpalan awan molekul ini rawan hancur.
Gumpalan awan yang mulai hancur akan membuat material di bagian tengahnya memanas, bagian ini disebut dengan protostar yang jadi cikal bakal terbentuknya bintang.
Protostar yang makin kecil akan membuat intinya bisa berputar lebih cepat, sehingga meningkatkan tekanan dan suhu protostar itu sendiri.
Bakal bintang ini akan terbagi lagi jadi beberapa bagian, inilah yang membuat banyak bintang akan berpasangan atau berkelompok membentuk sebuah rasi bintang.
Bintang perlu bahan bakar dan akan menyediakannya sendiri dari reaksi fusi nuklir dari hidrogen untuk menciptakan gas helium, yang bisa mencegah bintang mati dan berhenti bercahaya.
Dilansir dari kompas.com, menurut diagram Hertzsprung-Russell, bintang dibagi jadi beberapa jenis berdasarkan suhu dan terang cahayanya, meliputi white dwarf, dwarf, giant, dan supergiant.
Matahari yang selalu menerangi kehidupan manusia di Bumi termasuk dalam jenis bintang white dwarf, usia matahari kini 4,6 juta tahun dan diperkirakan akan tetap hidup hingga beberapa milyar tahun ke depan.
Lalu, seberapa banyak bintang di angkasa yang terbentuk dan mati dalam sehari?
Baca Juga: Tak Sama, Inilah Perbedaan antara Gugus Bintang dan Rasi Bintang