Namun, lebih dari itu warna ungu kekaisaran memang hanya diperuntukan bagi kalangan kerajaan, rakyat kecil yang menggunakan warna ungu kala itu bisa dijatuhi hukuman mati.
Sejarah Penemuan Warna Ungu
Ada dugaan bahwa warna ungu ditemukan pertama kali pada awal peradaban Minoan, di Puau Kreta yang terletak di dekat daratan Yunani.
Pakaian berwarna ungu kala itu digunakan oleh tokoh-tokoh besar seperti Kaisar Alexander Agung dari Makedonia hingga Raja Ptolomeus dari Mesir.
Jubah Kaisar Romawi yang berwarna ungu kekaisaran itu disulam menggunakan benang berwarna emas metalik dan terus digunakan hingga keruntuhan kekaisaran Romawi Timur pada 1435 M.
Selain itu, Raja Cyrus dari Persia juga menggunakan tunik ungu sebagai warna seragam kerajaannya, begitupun dengan para penguasa Byzantium yang mengenakan jubah melambai berwarna ungu.
Pada masa lampau belum ditemukan pewarna sintesis dari bahan kimia seperti saat ini, sehingga untuk memeroleh berbagai warna segala hal harus diproses dari awal dan manual.
Tak hanya melewati proses panjang, produksi warna juga enggak bisa dilakukan dalam skala besar karena keterbatasan teknologi dan ilmu pengetahuan saat itu.
Bahan-bahan untuk menghasilkan warna berasal dari sumber alami yang tentunya untuk memperolehnya perlu upaya yang enggak mudah, sehingga harganya sangat tinggi dan terbatas.
Warna ungu sintetis pertama kali ditemukan secara enggak sengaja oleh William Henry Perkin, oleh seorang ahli kimia dari Inggris pada 1856.
Uniknya warna ungu ditemukan ketika William Henry Perkin sedang berupaya mengolah quinine yaitu obat anti malaria.
Warna ungu lalu dipatenkan dengan nama aniline purple atau Tyrian purple dan hingga kini banyak dipergunakan di seluruh dunia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.