Find Us On Social Media :

Kenapa Bulan Bisa Berwarna Merah Ketika Terjadi Fenomena Blood Moon?

Blood Moon adalah fenomena ketika bulan terlihat berwarna merah ketika gerhana bulan total terjadi.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu menyaksikan fenomena Blood Moon?

Blood Moon atau dikenal sebagai Bulan Darah adalah peristiwa puncak ketika berlangsungnya gerhana Bulan total.

Terjadinya Blood Moon enggak akan membawa dampak negatif pada kehidupan manusia di bumi, melainkan bisa jadi pemandangan indah di langit yang bisa disaksikan selama beberapa waktu.

Bulan umumnya punya warna putih keabu-abuan ketika bulan purnama bisa berubah warna menjadi merah atau cokelat kemerah-merahan.

Perubahan warna merah inilah yang membuat penampakan bulan ini disebut dengan Blood Moon.

Lalu, kenapa warna Bulan bisa berubah jadi kemerahan ketika terjadi Gerhana Bulan total? Yuk, simak uraian lebih lengkapnya di bawah ini, Kids.

Warna Bulan Berubah Karena Gerhana

Bulan adalah satelit alami Bumi, sedangkan Bumi juga mengorbit pada Matahari sebagai pusat tata surya.

Bulan memerlukan waktu selama 27 hari untuk menyelesaikan rotasinya pada bumi lalu mengalami perubahasan fase dalam siklus 29.5 hari.

Perbedaan siklus ini berhubungan dengan posisi relatif Matahari, Bumi, dan Bulan yang terus berubah seiring waktu.

Gerhana Bulan hanya bisa terjadi pada fase Bulan purnama, yaitu ketika Matahari akan menerangi permukaan Bulan yang menghadap ke arah Bumi secara menyeluruh.

Baca Juga: Benarkah Fenomena Gerhana Bulan Pengaruhi Kesehatan Mental Manusia? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Tapi, perlu kamu catat bahwa enggak setiap kali Bulan Purnama akan menyebabkan terjadi gerhana Bulan, ya.

Hal ini berkaitan dengan bidang orbit bulan untuk berotasi ke Bumi memiliki kemiringan sekitar 5 derajat.

Gerhana Bulan hanya akan terjadi ketika Matahari-Bumi-Bulan sejajar pada bidang atau orbitnya.

Proses Bulan Berubah jadi Merah

Ketika Gerhana terjadi Bumi akan ada di antara Bulan dan Matahari sehingga akan menghalangi sinar Matahari yang harusnya menyinari Bulan, inilah momentum terjadinya gerhana.

Jika Bumi menghalangi sebagian sinar Matahari ke Bulan maka akan terjadi gerhana Bulan parsial, atau seolah ada bayangan hitam yang seperti menelan sebagian Bulan.

Pada suatu waktu tertentu terjadi juga gerhana Bulan Penumbra yaitu ketika Bulan melewati bagian yang lebih terang dari bayangan Bumi, sehingga dikenal dengan bayangan penumbra yang menyebabkan rona atau pendar bulan sedikit lebih redup.

Ketika Bulan memasuki seluruh bayangan gelap (umbra) Bumi, maka sesuatu yang spektakuler terjadi, Bulan enggak akan berubah warna jadi gelap gulita melainkan terlihat kemerahan.

Warna merah ini berasal dari cahaya Matahari yang terdiri dari berbagai frekuensi warna, mulai dari yang frekuensinya rendah sampai yang paling tinggi.

Ketika cahaya matahari masuk ke dalam atmosfer Bumi, cahaya dengan frekuensi tinggi seperti biru, ungu, atau hijau akan lebih mudah dihamburkan oleh molekul atmosfer Bumi ketimbang warna cahaya dengan frekuensi rendah seperti kuning, merah, atau oranye.

Peristiwa hamburan cahaya ini dikenal dengan hamburan Rayleigh yang menyebabkan langit di siang hari berwarna biru.

Baca Juga: Apa Dampak Gerhana Bulan Total bagi Kehidupan Manusia? #AkuBacaAkuTahu

Cahaya merah yang kamu lihat ketika Blood Moon adalah cahaya Matahari dengan frekuensi rendah yang melewati jalur lurus tanpa pantulan ketika masuk ke molekul atmosfer Bumi.

Bulan yang berada di area umbra Bumi ketika fase gerhana Bulan total akan membuat Bulan terlihat kemerahan akibat adanya pembiasan cahaya.

Para ilmuwan biasa mengukur kemunculan dan kecerahahan gerhana Bulan total dengan lima klasifikasi titik dari skala 0-4 yang dikenal dengan Skala Danjon.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.