Find Us On Social Media :

Mengenal Nebula, Tempat Lahirnya Bintang-Bintang di Alam Semesta

Nebula adalah awan raksasa yang jadi tempat lahirnya bintang-bintang di alam semesta.

GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa bintang-bintang di angkasa lahir dalam nebula?

Nebula merupakan awan raksasa berbentuk enggak biasa yang ada di luar angkasa, peranannya penting di alam semesta karena menjadi tempat bintang-bintang di angkasa tercipta.

Nebula lebih padat jika dibandingkan dengan ruang hampa yang ada di Bumi, dengan ukuran nebula sangat besar hingga diameternya berukuran ratusan tahun cahaya.

Dilansir dari laman meteorologiaenred.com, berikut ini adalah jenis-jenis nebula yang ada di luar angkasa, di antaranya:

Jenis-Jenis Nebula

1. Nebula Gelap

Nebula gelap enggak lebih dari awan gas dingin dan debu yang enggak memancarkan cahaya berkilauan di langit.

Bintang yang dikandungnya tersembunyi karena enggak bisa memancarkan jenis radiasi apa pun, debu dari awan-awan ini punya diameter sebesar satu mikron.

Kepadatan awan ini terlihat seperti asap rokok, dan membentuk seperti molekul, seperti karbon, silikat, dan lapisan es.

2. Nebula Refleksi Difus

Tipe nebula ini terdiri dari hidrogen dan debu berupa unsur paling melimpah di seluruh alam semesta.

Baca Juga: Kenapa Langit di Luar Angkasa Gelap Padahal Banyak Bintang Bersinar?

Nebula refleksi punya kemampuan untuk memantulkan cahaya tampak dari bintang yang punya ciri khas berwarna biru, contohnya adalah nebula di sekitar gugus bintang terbuka Pleiades.

Gugus bintang ini terdiri dari sejumlah bintang yang tujuh bintangnya bisa dilihat tanpa menggunakan teleskop bintang dan berada di dekat rasi Taurus.

3. Nebula Emisi

Nebula emisi adalah jenis nebula paling umum dan terlihat memancarkan cahaya karena energi yang mereka terima dari bintang terdekat.

Nebula yang begitu cerah dan berwarna merah jambu ini bisa terlihat tanpa bantuan teleskop ketika posisinya berada di lintang rendah.

Contohnya: Nebula Angsa atau M17 adalah nebula emisi yang ditemukan pada 1746 oleh Cheseaux dan ditemukan lagi pada 1764 oleh Messier.

4. Nebula Planet

Nebula ini terbentuk ketika bintang bermassa rendah memasuki tahap akhir hidupnya.

Ketika bintang kehilangan material yang cukup, suhunya meningkat dan radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkannya mengionisasi material di sekitarnya.

Contoh: Nebula helix adalah bintang kosmik yang paling sering difoto oleh astronom amatir karena warnanya yang cerah dan mirip dengan mata raksasa.

Nebula helix ditemukan pada abad ke-18 dan berjarak sejauh 650 tahun cahaya di konstelasi Aquarius.

Baca Juga: 7 Warna Bintang di Alam Semesta, Pijarnya dari Biru Hingga Merah

Nebula planet adalah sisa-sisa bintang yang pada masa lalu mirip dengan Matahari.

Dulu ketika bintang raksasa ini mati maka akan mengeluarkan semua lapisan gasnya ke luar angkasa.

5. Nebula Refleksi dan Emisi

Mayoritas nebula emisi terdiri dari 90% hidrogen, 10% sisanya terdiri dari helium, oksigen, nitrogen, dan elemen-elemen lain.

Nebula refleksi biasanya tampak berwarna biru karena warnya yang paling mudah menyebar di ruang hampa udara di galaksi.

Pada 1912, Edwin Hubble, seorang astronom dari Amerika mengumumkan bahwa hampir semua nebula dikaitkan dengan bintang dan iluminasi mereka berasal dari cahaya bintang.

Sejak itu, jumlah nebula sebagai lawan dari gugus bintang dan galaksi jauh sudah berkembang pesat, dan klasifikasinya sudah disempurnakan berkat peningkatan peralatan observasi dan spektroskopi.

Nebula tak hanya jadi titik awal evolusi bintang, tetapi juga bisa menjadi titik akhir dari semua sistem bintang yang memenuhi galaksi dan alam semesta kita.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.