Curah Hujan yang Tak Biasa
Ternyata, hal ini disebabkan oleh curah hujan musim dingin yang enggak biasa di wilayah tersebut.
Setiap beberapa tahun, lebih dari 200 spesies tanaman bermekaran, menghasilkan hamparan bunga ungu, merah muda, dan kuning yang spektakuler di gurun Atacama.
Banyak spesies endemik di daerah tersebut, termasuk nolanas, huillis, dan ananucas.
Tumbuhan tersebut adalah tumbuhan geofit, artinya umbinya terbengkalai di bawah tanah selama periode kering.
Lalu saat hujan musim dingin tiba, bunga-bunga akan muncul ke permukaan pada musim semi berikutnya.
Hewan Berdatangan
Kadal, mamalia, dan serangga berdatangan ke daerah itu saat bunga-bunga muncul.
Rubah gurun, tikus, dan guanaco pun bergabung ke daerah tersebut dengan belalang dan kupu-kupu.
Para ilmuwan memperkirakan kalau fenomena tersebut bisa berlangsung hingga akhir November tahun ini.
“Semua sistem biologis ekstrem berada di ambang kelangsungan hidup – itulah mengapa sangat penting untuk melindungi mereka,” kata Dr Cristian Atala, seorang profesor di institut biologi Universitas Katolik Valparaíso, yang menyambut baik keputusan pemerintah untuk mendeklarasikan taman nasional.
Baca Juga: 6 Gurun Terluas di Benua Asia serta Luas dan Letaknya, Mana Saja?