Tak jarang anak pemalu dan enggak nyaman untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran mereka karena lingkungan sekitarnya yang dirasa terlalu menghakimi atau malah mengabaikannya.
Ketika anak-anak diberi kesempatan untuk bicara dan berpendapat maka bisa dianggap sebagai upaya memanusiakan anak-anak.
Anak-anak juga bisa diberi kebebasan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka tanpa diatur atau dibatasi secara ketat oleh orangtuanya.
Anak yang tumbuh dengan kesempatan mengungkapkan pandangan dan perasaannya akan merasa tervalidasi dan tumbuh sebagai pribadi yang percaya diri dan menghargai orang lain juga.
Tak hanya diajari untuk bisa berpendapat atau mengungkapkan pandangannya dengan merdeka, anak-anak juga dilatih untuk bertanggung jawab dengan kesepakatan yang sudah dibuat antara mereka dan orang lain.
2. Perbedaan Harus Dihargai dan Dihormati
Nilai kebebasan diajarkan bersama dengan kesadaran bahwa manusia yang hidup di sebuah lingkungan tertentu pasti menemukan banyak perbedaan.
Ketika berada dalam lingkungan sekolah anak-anak akan belajar bahwa dirinya dan teman-temannya memiliki berbagai perbedaan dan itu bukanlah masalah.
Tiap anak bisa melihat sesuatu dengan cara berbeda dan itu bukan alasan untuk bertengkar atau berselisih, perbedaan pasti ada dan cara terbaik untuk menghadapinya adalah saling menghargai dan menghormatinya.
Ketika anak sudah terbiasa dengan berbagai perbedaan sejak dini, ketika tumbuh besar anak akan mudah menempatkan diri di tengah pendapat yang pastinya bisa berbeda satu sama lain dengan orang-orang sekitarnya.
Kebiasaan menghadapi perbedaan, anak-anak akan belajar berdamai dan juga menghargai bahwa tiap orang bisa tumbuh dan memahami satu hal dari cara pandang berbeda.
Baca Juga: 7 Prinsip Demokrasi dalam Sebuah Negara, Salah Satunya Kebebasan Pers