GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa perbedaan obat sirup dan drop?
Perbedaan obat sirup dan drop penting untuk diketahui demi keamanan atau risiko di balik pemberiannya.
Obat sirup dan drop memang mirip karena sama-sama cair. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan, lo.
Tak sedikit orang yang beranggapan pemberian dosis obat sirup sama dengan drop karena berbentuk cair.
Melansir dari kompas.com, obat sirup merupakan sediaan obat berbentuk cair dengan rasa manis.
Obat sirup termasuk sediaan obat paling umum dan digunakan untuk pasien anak-anak.
Sementara drop atau obat tetes adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat atau bahan kimia yang berdosis aktif dan digunakan dalam jumlah kecil.
Selain obat sirup dan drop, ada beberapa jenis obat lainnya seperti puyer (pulveres), tablet, kapsul, krim, salep, gel, enema, dan suppositoria.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa perbedaan obat sirup dan drop, Kids.
Untuk mengetahui informasi tentang perbedaan obat sirup dan drop, simak pembahasan berikut ini, ya.
Perbedaan Obat Sirup dan Drop
Baca Juga: Mengapa Sebelum Minum Obat Sirup Harus Dikocok Terlebih Dahulu? #AkuBacaAkuTahu
1. Tekstur atau Bentuknya
Perbedaan obat sirup dan drop bisa dilihat dari bentuk atau teksturnya.
Meski keduanya berbentuk cair, obat drop memiliki tekstur yang lebih pekat dibanding dengan obat sirup.
Obat drop memiliki volume yang sedikit namun mengandung bahan obat yang lebih besar dibanding obat sirup.
2. Penggunaan
Obat sirup dan drop juga memiliki perbedaan penggunaannya, lo.
Obat sirup digunakan untuk anak berusia lebih tua dan bisanya diberikan dengan menggunakan cup atau sendok obat.
Sementara untuk obat drop diberikan untuk bayi hingga berusia dua tahun dengan menggunakan pipet tetes.
3. Pemberian Obat
Pemberian obat sirup dan drop juga berbeda dan penting untuk diketahui, Kids.
Baca Juga: Bisa Digunakan Sebagai Pengganti Obat, Ini 5 Kelebihan dan Kekurangan Puyer
Disarankan untuk memberikan obat sirup dengan sendok obat karena sudah sesuai dengan volume dan petunjuk pada kemasan obat.
Pastikan untuk enggak menggunakan sendok teh dan sendok makan di rumah karena enggak memiliki volume standar pemberian obat.
Hal ini jika tetap dilakukan bisa menyebabkan kesalahan pemberian dosis obat dan berdampak pada pasien.
Nah, sesuai dengan namanya, penggunaan obat drop diberikan dengan cara meneteskan cairan obat kepada anak.
Pipet digunakan sebagai alat bantu untuk minum obat yang sesuai dengan petunjuk volume tertentu.
Meski obat drop berbentuk cair enggak disarankan untuk menggunakan sendok dalam penggunaanya.
Pemberian obat drop dengan dosis tertentu juga enggak sama dengan obat sirup karena bertujuan agar lebih aman bagi bayi.
Selain itu juga untuk mencegah bagi muntah atau aspirasi ya, Kids.
Demikianlah informasi tentang perbedaan obat sirup dan drop yang penting untuk diketahui.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.