Konsepsi ini bertujuan untuk membentuk pemerintahan yang bersifat gotong royong yang melibatkan semua kekuatan politik yang ada termasuk Partai Komunis Indonesia (PKI).
Konsepsi presiden membentuk Dewan Nasional yang melibatkan semua organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan.
Konsepsi ini memeroleh tantangan yang kuat dari sejumlah partai politik utamanya dari Masyumi dan PSI.
Kedua partai politik ini melihat bahwa pembentukan Dewan Nasional adalah pelanggaran yang sangat mendasar terhadap konstitusi.
2. Kegagalan Konstituante Merumuskan Ideologi Nasional
Kegagalan konstituante dalam perumusan ideologi nasional menimbulkan pembentukan kubu-kubu politik dengan pandangan kelompoknya sendiri.
Misalnya ada kelompok yang menginginkan Islam sebagai ideologi negara, sedangkan kelompok yang menginginkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Ketika voting atau pengambilan suara dilakukan enggak pernah bisa tercapai kesepakatan yang diharapkan semua pihak.
3. Dominasi Politik Aliran
Baca Juga: Orde Lama: 7 Nama Kabinet yang Menjabat Pada Masa Demokrasi Parlementer
Adanya dominasi politik aliran di Indonesia waktu itu menyebabkan konsekuensi pada situasi politik yang penuh konflik,
Konflik ini cenderung akan terus meluas ke berbagai wilayah yang pada akhirnya membawa dampak negatif pada stabilitas politik pemerintahan pada era itu.