GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa ada orang yang berisiko terkena pneumonia?
Pneumonia adalah sebuah gangguan kesehatan yang umum dikenal sebagai paru-paru basah di Indonesia.
Pneumonia terjadi akibat ada bakteri, virus, hingga jamur masuk dan menyebabkan saluran pernapasan jadi terinfeksi yang memicu imunitas tubuh merespon sehingga menyebabkan radang pada alveoli terisi cairan hingga nanah.
Pneumonia enggak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tapi bisa juga dialami oleh anak-anak hingga bayi yang baru lahir.
Pnemonia bisa dipicu oleh masuknya zat tertentu dalam paru-paru lewat saluran pernapasan yang selanjutnya menyebabkan infeksi dan peradangan.
Selain itu, pneumonia bisa disebabkan oleh sumbatan pada saluran pernapasan karena adanya tumor atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) yang menyebabkan berkembangnya bakteri dalam paru-paru seseorang.
Penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus dan bakteri merupakan penyakit menular.
Penyakit ini dapat ditularkan ke orang lain ketika dihirup lewat tetesan udara dari droplets yang disebabkan oleh bersin dan batuk.
Inilah kenapa orang yang mengalami gangguan ini harus menghindari keluarnya cairan dari mulutnya dengan cara menggunakan masker.
Pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, namun berdasar organisme dan lokasi penyebarannya, pneumonia terbagi jadi dua.
Kedua hal tersebut yaitu pneumonia komunitas yang tersebar di komunitas dan pneumonia yang ditularkan di rumah sakit.
Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Menyebabkan Paru-Paru Basah, Segera Hindari!
Pneumonia yang ditularkan di lingkungan rumah sakit lebih sulit diobati dibanding pneumonia yang ditularkan dalam sebuah komunitas.
Lalu, seperti apa faktor risiko atau orang yang berisiko terkenia pneumonia? Yuk, simak sama-sama uraian lebih lanjutnya di bawah ini, Kids.
Faktor Risiko Pneumonia
Pneumonia bisa dialami oleh semua orang, tapi ada beberapa orang yang lebih berisiko terkena pneumonia, di antaranya:
1. Bayi atau anak-anak usia di bawah 2 tahun;
2. Lansia atau orang-orang yang sudah berusia di atas 65 tahun;
3. Orang yang merokok, orang yang kecanduan alkohol, dan pengguna narkoba (obat-obatan terlarang);
4. Pasien dengan riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan, seperti asma, cystic fibrosis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau penyakit jantung;
5. Pasien yang menetap di rumah sakit, terutama yang menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator;
6. Orang yang punya gangguan otak yang memengaruhi kemampuan menelan atau batuk-batuk, pada pasien stroke, demensia, hingga penyakit Parkinson;
7. Orang yang punya sistem imun lemah, misalnya pasien HIV, penderita diabetes, orang yang sedang menjalani kemoterapi, dan penerima transpantasi organ tubuh.
Baca Juga: Sulit Berkonsentrasi? Bisa Jadi Karena Kekurangan Darah, Kenali 5 Dampaknya
Pneumonia bisa diindikasikan dari gejalanya ketika seseorang mengalami flu, yaitu keluhan demam hingga batuk-batuk.
Bedanya gejalanya berlangsung lebih lama ketimbang flu biasa.
Gejala berat pneumonia seperti misalnya mudah kelelahan, nyeri dada ketika bernapas dan batuk-batuk, demam hingga menggigil, mual dan muntah, hingga gangguan kesadaran.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.