Find Us On Social Media :

4 Kondisi Sosial-Budaya Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia

Demokrasi terpimpin tak hanya memengaruhi kestabilan politik dan ekonomi, tapi juga bidang sosial-budaya.

GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah diajak mengenal tentang demokrasi terpimpin di Indonesia.

Kali ini kamu akan diajak menyoroti kebijakan-kebijakan masa demokrasi terpimpin di bidang sosial budaya.

Pada masa penerapan demokrasi terpimpin di Indonesia, fokus pemerintah Indonesia kala itu lebih pada kestabilan politik dan ekonomi bangsa yang baru merdeka.

Namun, sistem pemerintahan Indonesia masa demokrasi terpimpin juga memerhatikan bidang sosial dan budaya masyarakat.

Berikut adalah beberapa poin kondisi sosial budaya di Indonesia masa penerapan Demokrasi Terpimpin di Indonesia, di antaranya:

Kondisi Sosial Budaya Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin

1. Terjadi Kerusuhan di Jakarta

Ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia(1963-1966) menyebabkan kondisi sosial di Indonesia mulai kacau dan enggak terkendali.

Hal ini dipicu oleh pembakaran habis kedutaan besar Inggris dan 21 rumah stafnya di Jakarta.

Aksi anarkis ini memeroleh balasan dari pihak Malaysia dengan pengrusakan kediaman duta besar Indonesia di Malaysia.

Konflik dan konfrontasi ini mendorong terjadinya pemutusan hubungan diplomatik Indonesia dengan pemerintah Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: 4 Contoh Penyimpangan Politik Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia

2. Larangan Pedagang Asing di Luar Ibukota Daerah

Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi konflik antar pedagang asing di Indonesia, khususnya pedagang dari Cina.

Lalu pada 1 Januari 1960, dikeluarkan kebijakan yang menyatakan para pedagang asing dilarang berdagang di daerah pedesaan.

Hal ini lalu mendorong para pedagang asing mulai berpindah kegiatan ke kota.

Kebijakan ini mengundang reaksi keras pemerintah Beijing karena usaha ekonomi warga negara asing (etnis Tionghoa) dihalang-halangi oleh pihak tentara Indonesia.

3. Musik dan Tarian Barat Dilarang Pemerintah

Saat Indonesia berada di masa Demokrasi Terpimpin, kehidupan masyarakat hampir seluruhnya didominasi pemerintah.

Hal ini sampai menjangkau karya para pekerja seni atau musisi, misalnya Koes Bersaudara (Koes Plus) pernah ditahan Kejaksaan karena memainkan musik kebarat-baratan.

Presiden Soekarno sebagai orang nomor satu di Indonesia kala itu juga mengecam kebudayaan Barat yang sedang booming dan jadi trend di seluruh dunia kala itu, misalnya musik rock and roll,pop, hingga budaya dansa cha-cha.

Pelarangan musik Barat ini ternyata juga membawa dampak positif bagi para seniman lokal untuk bisa memroduksi berbagai lagu daerah dan menjadikannya bagian dari musik populer Indonesia kala itu.

Selain lagu daerah, lagu-lagu perjuangan atau lagu nasional juga berkembang pesat pada masa musik Barat dilarang didengarkan masyarakat.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.