Find Us On Social Media :

4 Kondisi Sosial-Budaya Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia

Demokrasi terpimpin tak hanya memengaruhi kestabilan politik dan ekonomi, tapi juga bidang sosial-budaya.

2. Larangan Pedagang Asing di Luar Ibukota Daerah

Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi konflik antar pedagang asing di Indonesia, khususnya pedagang dari Cina.

Lalu pada 1 Januari 1960, dikeluarkan kebijakan yang menyatakan para pedagang asing dilarang berdagang di daerah pedesaan.

Hal ini lalu mendorong para pedagang asing mulai berpindah kegiatan ke kota.

Kebijakan ini mengundang reaksi keras pemerintah Beijing karena usaha ekonomi warga negara asing (etnis Tionghoa) dihalang-halangi oleh pihak tentara Indonesia.

3. Musik dan Tarian Barat Dilarang Pemerintah

Saat Indonesia berada di masa Demokrasi Terpimpin, kehidupan masyarakat hampir seluruhnya didominasi pemerintah.

Hal ini sampai menjangkau karya para pekerja seni atau musisi, misalnya Koes Bersaudara (Koes Plus) pernah ditahan Kejaksaan karena memainkan musik kebarat-baratan.

Presiden Soekarno sebagai orang nomor satu di Indonesia kala itu juga mengecam kebudayaan Barat yang sedang booming dan jadi trend di seluruh dunia kala itu, misalnya musik rock and roll,pop, hingga budaya dansa cha-cha.

Pelarangan musik Barat ini ternyata juga membawa dampak positif bagi para seniman lokal untuk bisa memroduksi berbagai lagu daerah dan menjadikannya bagian dari musik populer Indonesia kala itu.

Selain lagu daerah, lagu-lagu perjuangan atau lagu nasional juga berkembang pesat pada masa musik Barat dilarang didengarkan masyarakat.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.