Find Us On Social Media :

Sejarah Mooncake, Wujud Pengorbanan dan Rasa Syukur dari Masyarakat China Kuno

Mooncake atau kue bulan merupakan sajian wajib saat perayaan Festival Bulan.

GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mencicipi mooncake atau kue bulan?

Diketahui setiap tanggal 15 bulan ke-8 masyarakat China Kuno merayakan Mooncake Festival atau ritual Festival Kue Bulan.

Melansir dari Kompas.com, pada kulit mooncake, dicetak huruf Mandarin, seperti harmony, longevity, gambar bulan purnama, kelinci, dan sebagainya.

Mooncake menjadi sajian wajib saat perayaan Festival Bulan atau Chinesse Thanksgiving yang berlangsung saat musim gugur.

Pada saat festival ini, banyak dimeriahkan oleh seluruh anggota keluarga dan teman berkumpul.

Biasanya mereka makan malam bersama dan menikmati mooncake beramai-ramai, Kids.

Bagi masyarakat Indonesia pecinta kuliner tentunya sudah enggak asing dengan mooncake.

Mooncake disajikan sekali dalam setahun sehingga dicari banyak orang bahkan bukan hanya warga keturunan Tionghoa, lo.

Lantas, seperti apa sejarah mooncake ya, Kids?

Sejarah Mooncake atau Kue Bulan

Sejarah mooncake dimulai dari kebiasaan para pertani yang memohon pada Dewi Bumi agar diberi musim yang baik.

Baca Juga: Dango, Makanan Tradisional dari Jepang yang Bisa Dinikmati Sepanjang Tahun

Selain itu juga sebagai bentuk rasa syukur pada dewa karena telah memberikan hasil panen yang melimpah.

Namun, ada juga yang sejarah lain asal usul mooncake yang berkaitan dengan legenda seorang pemanah yang bernama Hou Yi.

Hou Yi berhasil memanah 9 matahari dari 10 matahari yang ada, Kids.

Nah, pemanah tersebut dianggap berjasa karena sudah menyelamatkan Bumi dari kekeringan.

Oleh sebab itu, pemanah tersebut diangkat menjadi raja, ya.

Dewi Surga Barat memberikan pil keabadian kepada Hou Yi atas keberhasilannya.

Namun, Feng Meng seorang penjahat menyelinap ke kediaman Hou Yi dan bermaksud mencuri pil keabadian.

Untuk mencegah pil keabadian jatuh ke tangan Feng Meng, istri Hou Yi yang bernama Chang Er menelan pil tersebut.

Setelah itu Chang Er mendapati dirinya terbang ke langit menuju bulan.

Diketahui untuk menghargai pengorbanan Chang Er dan perdamaian di muka bumi serta wujud bersyukur, masyarakat China mewujudkannya melalui kue bulan yang manis dan buah-buah.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Hidangan Bebek Peking, Menu Istimewa dari Kerajaan dan Teknik Memasaknya

Kemudian tradisi ini berkembang menjadi Festival Kue Bulan, ya.

Lazimnya, mooncake dibuat untuk memeriahkan pesta sambail meneguk teh China yang pahit.

Mooncake di jaman sekarang memiliki berbagai rasa yang beragam, seperti manis, asin, dan juga pedas.

Sementara untuk isinya, ada kacang merah atau tausa, kacang hijau, es krim, buah-buahan, kuning telur, dan lainnya.

Demikianlah informasi tentang sejarah mooncake yang penuh makna dan digunakan sebagai persembahan.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.