Find Us On Social Media :

3 Aspek Penting Dongeng dalam Perkembangan Moral Anak, Apa Saja? #MendongenguntukCerdas

Dongeng adalah dunia yang menarik dan menghidupkan imajinasi anak-anak.

GridKids.id - Halo, Kids, kembali lagi di corner #mendongenguntukcerdas bersama GridKids.

Kali ini kamu akan diajak untuk mengenal kaitan dongeng dengan moralitas anak.

Dalam buku Keajaiban Dongeng: Memahami, Memilih, dan Menyajikan Dongeng Berkualitas untuk Perkembangan Moral Anak karya Heru Kurniawan dijelaskan tentang hal tersebut.

Moralitas merupakan kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu bernilai salah atau benar, hingga baik atau buruk.

Dongeng yang sering menemani waktu bersantai dan waktu sebelum tidurmu merupakan dunia yang dirancang dalam deretan kata-kata.

Kehidupan imajinasi itu digambarkan dengan rangkaian kata yang saling berkaitan dari kalimat pertama hingga kalimat akhirnya.

Dongeng berisikan tentang cerita dan kisah-kisah menakjubkan tentang dunia binatang (fabel), kisah tentang puteri dan pangeran, kehidupan kerajaan, peri, benda-benda bertuah, hingga keberadaan sosok raksasa yang sakti.

Jika bagi orang dewasa dongeng adalah kumpulan khayalan yang membuai, bagi anak-anak dongeng adalah dunia yang menyenangkan.

Dalam dongeng bisa terjadi hal-hal ajaib yang enggak selalu bisa mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi anak-anak dunia dalam dongeng adalah tempat menyenangkan untuk menyaksikan berbagai hal-hal tak biasa, melihat kebaikan yang mengalahkan kejahatan, hingga hal-hal ajaib yang mengikuti kebaikan tokoh protagonis dalam cerita.

Bagi anak-anak, hampir semua elemen dalam dongeng dirasa sah dan logis karena anak-anak menyukai apa yang mereka baca, lihat, dan dengar di dalamnya.

Baca Juga: 6 Teori Menarik Tentang Keberadaan Sosok Peri dalam Dongeng #MendongenguntukCerdas

Lalu, apa sajakah hubungan dongeng dengan perkembangan moral dan sikap anak? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.

Hubungan antara Dongeng dan Perkembangan Moralitas Anak

1. Aspek Plot Cerita

Dongeng berisi tentang kisah kehidupan tokoh-tokoh binatang, manusia zaman dulu, para peri, dan sebagainya.

Tokoh-tokoh dalam cerita akan berinteraksi selama cerita berlangsung dan biasanya beberapa peristiwa yang terjadi memiliki kesamaan dengan kehidupan nyata di sekitar kita.

Dalam dongeng ada permasalahan, konflik, hingga penyelesaian yang secara enggak langsung mengajarkan para pembacanya untuk menyikapi beberapa situasi dalam kehidupan dengan lebih bijak.

Umumnya dongeng akan menggambarkan kebaikan menang melawan kejahatan pada akhirnya.

Dongeng anak biasanya akan berkaitan dengan sudut pandang anak yang mengangkat beberapa permasalahan.

Permasalahan yang dimaksud seperti: sifat malas, sifat sombong, kenakalan, persahabatan, dan masih banyak lagi.

Dongeng yang baik adalah dongeng yang bisa meninggalkan nilai atau pesan moral yang tertanam dalam benak anak, menjadi bekalnya sampai dewasa.

Dongeng berperan sebagai katarsis atau pembersih jiwa, dan anak-anak yang menggemari dongeng biasanya akan belajar banyak tentang dunia sosial dan moral lewat cerita-cerita yang dibacanya.

Baca Juga: 6 Unsur Nilai yang Umum Ditemukan dalam Dongeng Anak #MendongenguntukCerdas

2. Aspek Imajinasi

Dunia anak-anak dipenuhi dengan imajinasi yang begitu kreatif.

Hal inilah yang membuat anak-anak bisa begitu menyenangi berbagai permainan yang sederhana dan bagi orang dewasa enggak menarik.

Dongeng adalah salah satu hal yang menyenangkan bagi anak-anak karena bisa mendorong imajinasinya jadi begitu beragam.

Dongeng anak dengan bahasa yang sederhana sekalipun bisa mendorong anak membayangkan dunia luas yang penuh hal-hal menakjubkan.

Segala hal dalam dongeng yang diceritakan padanya menjadi gambaran dunia yang begitu menarik dan ingin diselaminya.

Ketika dongeng membuat cerita yang kelihatan megah, anak bisa menunjukkan ekspresi kagumnya.

Sebaliknya ketika ada moment menegangkan, anak-anak juga bisa ikut merasakan tegang hingga takut karena peran protagonisnya sedang terancam atau tersudutkan.

Kemampuan imajinasi ini mengenalkan pada anak tentang sifat simpati dan empati meski masih secara sederhana. 

Imajinasi literal atau bahasa anak jadi berkembang pesat lewat dongeng-dongeng yang diceritakan atau dibacanya sendiri.

Jenis imajinasi ini punya potensi besar dalam mendorong kemampuan atau kreativitas anak bisa berkembang ketimbang imajinasi visual dengan gambarnya.

Baca Juga: Peri Gigi, Penghibur Anak-Anak yang Kehilangan Gigi Susu Pertamanya #MendongenguntukCerdas

3. Aspek Bahasa

Dongeng menggunakan bahasa sebagai medium penyampai ceritanya pada anak-anak.

Mulai dari tanda baca, frasa, klausa, hingga dialog yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Anak-anak secara enggak langsung diperkenalkan dengan konsep ini sehingga semakin memperdalam ketertarikannya pada dongeng yang dibacanya.

Meski awalnya kemampuan ini masih terbatas, namun memperkenalkannya sejak kecil akan bermanfaat ketika anak-anak mulai masuk ke bangku sekolah dan menerima pelajaran bahasa.

Mendengarkan dongeng yang dibacakan akan melatih kepekaan anak terhadap bahasa sekaligus menambah perbendaharaan kata pada anak-anak.

Hal ini juga akan mendorong rasa ingin tahu anak untuk memahami kosa kata asing yang ditemukannya pada dongeng-dongeng yang dibacanya dari waktu ke waktu.

Kemampuan pemahaman bahasa yang baik akan mendorong anak jadi lebih luwes dalam berekspresi seiring anak bertumbuh besar nantinya.

Kebiasaan membaca dan mendengarkan dongeng bisa mendorong kemampuan bahasa (lingual) anak sekaligus kemampuan menulisnya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.