Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi pusat pembelajaran agama Buddha yang terbesar dan sangat maju di Asia Tenggara.
Surau yang mengacu pada lembaga pendidikan Islam tradisional di Minangkabau awalnya merupakan lembaga pendidikan masa Hindu-Buddha.
Surau ini dulunya dibangun oleh orang-orang penganut Hindu-Buddha pada masa raja Adityawarman, Kerajaan Pagaruyung di Sumatera Barat.
2. Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia.
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada zaman kejayaan Kerajaan Kediri di Jawa Timur.
Kemajuan pengetahuan aksara masa Hindu-Buddha dibuktikan dengan temuan aksara tertua di Kutai, Kalimantan Timur yang diletakkan pada prasasti Yupa.
Baca Juga: Hasil Kebudayaan Peninggalan Masa Hindu-Buddha di Nusantara, IPS Kelas VII SMP
Kemunculan aksara Pallawa dipergunakan untuk menulis suatu catatan di batu prasasti atau di karya sastra.
Aksara Pallawa lalu berkembang menjadi aksara hanacaraka yang digunakan untuk menulis aksara Jawa dan Bali.
Aksara-aksara itulah yang akan melahirkan karya-karya sastra di berbagai daerah di Indonesia.
Karya sastra pada masa itu sangat dipengaruhi dengan epos Ramayana dan Mahabharata dari India.