Tak hanya masalah kebiasaan, kesukaan anak-anak makan makanan yang hangat berkaitan dengan rasa dan juga aroma dari makanan yang disantapnya.
Hal ini didukung oleh pernyataan seorang Profesor dari Alabama University yang menyatakan bahwa makanan panas terasa lebih nikmat daripada makanan yang sudah dingin.
Hal ini berkaitan dengan aroma dan cita rasa makanan, makanan panas mengeluarkan lebih banyak partikel udara ketimbang makanan yang sudah dingin.
Indera penciuman akan menerima aroma tersebut dan mendorong kita untuk menyantap makanan panas tersebut.
Nah, misalnya kamu dihadapkan pada dua mangkuk mie rebus yang satunya masih mengepul uap makanannya dan yang satu lagi tanpa uap.
Kamu pasti akan memilih makanan yang terlihat beruap, karena yakin rasanya akan lebih nikmat ketimbang mie rebus yang sudah dingin.
Menyantap makanan panas atau yang baru dimasak terasa lebih nikmat karena aroma atau rasanya masih tajam, berbeda ketika menyantapnya dalam kondisi dingin.
Hal ini berkaitan dengan pengalaman makan yang dimilikki seseorang sehingga ada kecenderungan untuk memilih santapan yang lebih baru dengan suhu yang panas.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.