GridKids.id - Makanan bersantan sering dianggap biang kerok kolesterol atau lemak jahat.
Padahal santan memiliki manfaatbaik untuk tubuh.
Santan mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi, kalori, vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Tahukah kamu? Kandungan lemak pada santan adalah lemak nabati yang sehat.
Yap, artinya enggak mengandung kolestrol jahat. Bahkan santan juga mengandung vitamin B dan antioksidan yang cukup tinggi.
Sayangnya, banyak orang yang salah kaprah mengenai santan.
Padahal salah satu yang membuat santan berbahaya adalah cara mengolahnya.
Berikut kesalahan yang sering dilakukan saat mengonsumsi makanan bersantan.
3 Kesalahan memasak santan
Baca Juga: Siapa Sangka 5 Bahan Makanan Rendah Lemak Ini Bisa Digunakan untuk Mengganti Santan
1. Santan dimasak lebih dari 3 menit
Santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan mengandung asam lemak yang bisa membuat lemakpada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Yap, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolestrol jahat di dalam tubuh.
Efeknya bisa berbahaya, tubuh bisa berisiko mengalami penyumbatan pembuluh darah.
Salah saru cara mengolah santan yang baik dengan enggak memanaskannya terlalu lama untuk sayur.
Dia menganjurkan, memasak santan enggak lebih dari 3 menit agar enggak menjadi lemak jenuh.
2. Jangan dipanakan berulang kali
Jika kamu memasak makanan yang menggunakan santan, sebaiknya jangan dipanaskan berkali-kali, ya.
Baca Juga: Dianggap Biang Kerok Kolesterol Tinggi, Ternyata Santan Memiliki Manfaat Luar Biasa untuk Tubuh
Makanan mengandung santan yang dimasak berulang kali bisa menjadi sumber lemak jahat, lo.
Masakan mengandung santan yang dimasak berkali-kali bisa menimbulkan lapisan minyak.
3. Dimasak dengan bahan lain
Santan sering dianggap bisa memicu kolestrol tinggi, namun hal tersebut jika diolah bersama makanan yang tinggi kolestrol.
Makanan tersebut seperti, telur, daging hingga jeroan.
Enggak hanya itu, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.
Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.