Find Us On Social Media :

Operasi Trikora: Proses Pembebasan Irian Barat, Sejarah Kelas 9 SMP

Monumen Pembebasan Irian Barat adalah monumen bersejarah yang menandai peristiwa bersejarah mempertahan kedaulatan NKRI.

GridKids.id - Kids, apakah yang kamu ketahui operasi Trikora?

Operasi Trikora merupakan sebuah operasi militer Indonesia yang dijalankan untuk merebut wilayah Irian Barat dari Belanda.

Operasi Trikora dimulai pada 19 Desember 1961 hingga 15 Agustus 1962.

Latar belakang dari terjadinya operasi militer ini diawali sejak peristiwa Konferensi Meja Bundar yang berlaku pada 27 Desember 1949.

Salah satu hasil dari diplomasi Indonesia-Belanda itu menyinggung tentang pembahasan lebih lanjut mengenai nasib Irian Barat dalam jangka satu tahun setelahnya.

Namun hingga lebih dari satu dasawarsa permasalahan Irian Barat masih belum menemukan titik terang.

Tri Komando Rakyat (Trikora) berisi tiga tuntutan, yaitu: (1) Gagalkan pembentukan negara Papua; (2) Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat; (3) Bersiap untuk mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

Ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Trikora pada 19 Desember 1961 menandai bahwa Indonesia sudah meninggalkan usaha diplomasi dengan pihak Belanda.

Seperti apakah proses persiapan Indonesia menjelang konfrontasi dengan pihak Belanda? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang dan Hasilnya, IPS Kelas 9 SMP

Proses Pembebasan Irian Barat

Indonesia berusaha mencari bantuan senjata dari luar negeri, yaitu dari Uni Soviet melalui perjanjian jual-beli senjata seharga 2,5 miliar.

Selain itu, Indonesia juga melakukan upaya perbaikan pangkalan-pangkalan udara yang rusak karena perang.

Indonesia juga melakukan pendekatan pada negara-negara lain untuk mencari dukungan dari negara-negara seperti India, Pakistan, Australian, Selandia Baru, Thailand, Britania Raya, Jerman, dan Prancis.

Pada 1961, dalam Sidang Umum PBB, Sekjen PBB U Thant, meminta diplomat AS, Ellsworth Bunker untuk mengajukan usul tentang masalah Irian Barat.

Persiapan Indonesia untuk merebut Irian Barat sudah siap pada 2 Januari 1962 dengan terjun payung dan pendaratan gerilyawan angkatan laut.

Operasi Trikora berjalan dalam tiga tahapan, yaitu penyusupan, eksploitasi, dan konsolidasi yang semuanya berada dalam perlindungan TNI AU.

Presiden Soekarno membentuk Komando Mandala yang dipimpin oleh Mayjend Soeharto.

Pasukan lain yang dikirim selain Komando Mandala adalah Komando Pasukan Gerak Tjepat AURI, RPKAD (TNI Angkatan Darat), dan Kopaska (TNI Angkatan Laut).

Baca Juga: Mengenal KRI Irian, Kapal Perang Raksasa yang Pernah Dimiliki Angkatan Laut Indonesia untuk Menjaga NKRI

Pasukan ini diberangkatkan dari Jakarta ke Surabaya, menuju Gedung Senjata Penataran Angkatan Laut atau PAL.

Pertempuran panjang berlangsung hingga 15 Agustus 1962, Belanda akhirnya mengakui kekuatan Indonesia untuk merebut kembali Irian Barat.

Pengakuan Belanda atas Indonesia dengan ditandatanganinya perjanjian New York.

Pada 1 Mei 1963, Irian Barat resmi masuk menjadi bagian dari negara Indonesia.

Pasca perjanjian New York dilaksanakan juga Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969.

Pepera bertujuan untuk menentukan apakah rakyat papua akan memilih untuk tetap masuk dalam wilayah Indonesia atau tidak.

Hasil akhir Pepera menunjukkan bahwa 1.025 rakyat Irian Barat ingin tetap jadi bagian dari Indonesia.

Hasil ini dibawa dan disetujui pada Sidang Umum PBB pada 19 Desember 1969 sehingga Papua dinyatakan sebagai bagian dari NKRI.

Siapa nama tokoh pemimpin Komando Mandala?
Petunjuk: cek lagi page 2.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.