Find Us On Social Media :

Kenapa Kita Harus Mengurangi Kebiasaan Membuang Makanan? #AkuBacaAkuTahu

Ilustrasi sampah sayuran dan buah-buahan.

GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan salah satu penghasil sampah makanan terbesar dunia?

Menurut data The Economist Intelligence yang mengungkap bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah makanan terbesar selain Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Data Bappenas juga mendukung pernyataan tersebut, studi komprehensif tentang food loss & waste di Indonesia 2021.

Sejak 2000-2019 sampah makanan yang terbuang mencapai 23-48 ton/tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita per tahunnya.

Masih mengacu pada studi yang sama, sampah makanan yang dihasilkan di Indonesia seperti padi-padian hingga sayur-sayuran.

Selain itu, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2020, komposisi sampah nasional tertinggi berupa sampah rumah tangga.

Hal ini tentunya bisa jadi fakta yang ironis karena begitu besarnya jumlah sampah makanan di negara ini, padahal masih ada orang yang kesulitan mendapatkan makanan dengan layak.

Tak hanya mencemari lingkungan, sampah makanan juga bisa menyebabkan negara mengalami kerugian ekonomi hingga ratusan triliun, lo, Kids.

Itulah kenapa kita semua perlu mengurangi produksi sampah makanan yang bisa membawa banyak kerugian untuk lingkungan.

Baca Juga: 4 Cara Mengurangi Sampah Makanan yang Menjadi Masalah Lingkungan

Berikut adalah beberapa alasan kenapa kita harus berusaha mengurangi kebiasaan membuang-buang makanan. Simak uraian lengkapnya di bawah ini, ya.

Dampak Produksi Sampah Makanan Berlebihan

1. Menghasilkan Gas Metana

Sampah makanan yang ditampung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) akan membusuk dan menghasilkan gas metana yang bisa memperparah efek rumah kaca.

Gas Rumah Kaca adalah penyumbang terbesar kerusakan ozon yang menyebabkan perubahan iklim.

Salah satu cara untuk mengurangi dampak ini adalah pemrosesan sampah menjadi kompas supaya bisa menurunkan jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.

2. Membahayakan Biodiversitas

Proses produksi makanan membutuhkan lahan yang luas, hal ini berdampak pada kelestarian flora dan fauna, lo.

Alih fungsi lahan atau penangkapan ikan besar-besaran bisa menyebabkan berkurangnya jumlah flora dan fauna di alam sehingga keanekaragaman hayati juga semakin berkurang dan langka.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Hari Ini, Keanekaragaman Hayati Harus Dijaga untuk Masa Depan

3. Membuang Air

Makanan yang terbuang sia-sia bisa dianggap sebagai membuang-buang energi dan air yang diperlukan untuk keseluruhan proses dari makanan masih berupa bahan mentah hingga bisa sampai ke hadapanmu untuk disantap.

4. Merusak Tanah

Berbagai makanan tumbuh dan berkembang di atas lahan, hal itu terus dikembangkan untuk menunjang produksi pangan.

Nah, jika tanah yang jadi lahan produksi enggak dirawat dengan baik maka produktivitasnya akan makin menurun dan bahkan hilang.

Setelah kamu mengetahui dampak yang bisa terjadi jika kamu membuang-buang makanan.

Setidaknya kamu bisa membantu dengan cara enggak pilih-pilih dan menyisakan makanan di piringmu, ya. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.