GridKids.id - Manusia merupakan makhluk sosial yang enggak bisa hidup sendiri.
Itulah kenapa manusia sejak zaman dulu sudah bersosialisasi untuk mempertahankan hidupnya.
Kehidupan sosial manusia sudah ada sejak masa pra-aksara atau masa sebelum manusia mengenal tulisan.
Manusia yang hidup di masa ini disebut sebagai manusia purba, yang belum mengenal tulisan namun nantinya akan meninggalkan berbagai artefak dan fosil.
Lewat artefak dan fosil inilah bisa diketahui seperti apa perkembangan kehidupan manusia pada masa itu.
Nah, kali ini kamu akan belajar tentang kehidupan sosial manusia purba pada masa pra-aksara. Simak uraian lengkapnya di bawah ini.
Kehidupan Sosial Masyarakat Masa Pra-Aksara
Kehidupan sosial manusia purba berkutat pada kelompok-kelompok yang tiap-tiap individunya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menghadapi lingkungan di sekitarnya.
Manusia purba melalui beberapa tahapan kehidupan sosial, di antaranya:
Baca Juga: Apa Saja Kelompok Manusia Purba di Indonesia? #AkuBacaAkuTahu
1. Zaman Paleolitikum
Pada masa ini kehidupan manusia purba bergantung pada kondisi lingkungan dan alam sekitarnya.
Manusia purba masih hidup berpindah-pindah (nomaden), sederhana, dalam kelompok-kelompok kecil.
Jumlah anggota kelompok akan ditentukan dari banyaknya hasil buruan atau temuan makanannya, baik hewan atau tumbuh-tumbuhan.
Dalam kelompok-kelompok kecil ini sudah dikenal pembagian kerja, misalnya kaum laki-laki yang diberi tugas untuk berburu binatang dan kaum perempuan yang bertugas meramu makanan dan menjaga anak-anak mereka.
2. Zaman Mesolitikum
Pada masa ini, corak kehidupan masyarakat pra-aksara masih bercorak berburu dan meramu.
Tapi, sebagian kelompok sudah menemukan cara untuk menanam sayuran dan buah-buahan di ladang berpindah.
Pada masa mesolitikum manusia sudah tinggal di gua-gua (abris sous roche) dan pantai (kjokkenmoddinger).
Baca Juga: Pembagian Masa Prasejarah Berdasar Perkembangan Kebudayaan, IPS Kelas VII SMP
3. Zaman Neolitikum
Ketika masuk ke zaman neolitikum, manusia purba sudah mulai hidup dengan menetap dan enggak bergantung pada kondisi alam.
Masyarakat pra-aksara sudah mulai membentuk perkampungan-perkampungan kecil.
Dalam kehidupan adaptasinya, masyarakat pra aksara yang hidup pada zaman ini sudah enggak lagi mengumpulkan makanan (food gathering) tapi mulai menghasilkan makanan (food producing).
Karena pola kehidupan food producing inilah jumlah anggota kelompok sosial pada zaman ini meningkat.
Seiring perkembangannya masyarakatnya bahkan bisa mengerjakan pertanian dan peternakan di waktu bersamaan.
Pada masa inilah juga manusia sudah mengenal sistem ekonomi barter atau tukar menukar barang.
4. Zaman Logam
Manusia purba pada masa ini sudah menetap di desa-desa di pegunungan, dataran rendah, hingga kawasan pesisir.
Baca Juga: Alasan Manusia Purba Memilih Tepi Sungai Sebagai Tempat Tinggal #AkuBacaAkuTahu
Pada masa ini masyarakatnya sudah mengenal pembagian kerja berdasar keahlian, dan muncul berbagai jenis pekerjaan seperti tukang, petani, peternak, perajin, pandai besi, dan lain sebagainya.
Interaksi masyarakat pada masa itu dilakukan dengan tujuan mencukupi kebutuhan satu sama lain untuk mengembangkan peradaban manusia.
Dua hal penting yang jadi ciri kehidupan masa pra-aksara adalah pembuatan alat-alat dari batu yang masih kasar dari kayu dan tulang.
Beberapa alat-alat itu di antaranya kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak genggam.
Selain itu, manusia purba juga dikenal hidup nomaden dan berpindah untuk menemukan tempat tinggal yang punya persediaan makanan.
Inilah yang membuat banyak alat-alat penunjang kehidupan ditemukan di berbagai tempat setelah ditinggalkan oleh kelompok masyarakat pendukungnya.
Seperti apa kehidupan masyarakat purba pada masa paleolitikum? |
Petunjuk, cek lagi page 2 |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.