Dilansir dari kompas.com, kondisi keausan bisa dianggap juga sebagai proses pelapukan yang terjadi secara fisik atau kimiawi pada material batuan.
Hal ini disampaikan oleh Bapak Doni Prakasa Eka Putra, Dosen Teknik Geologi UGM, yang menyatakan bahwa jika material batuan mengalami keausan atau pelapukan lama kelamaan batuan akan hancur dan pecah.
Proses kimiawi yang terjadi pada batuan enggak hanya berkaitan dengan adanya air atau larutan kimia tapi juga bereaksi yang sama dengan keringat yang bersifat asam.
Jika hal ini terus terjadi maka akan menjadi akumulasi yang mendorong perubahan kondisi dan kekuatan material batuan candi.
Hal ini tentunya akan memengaruhi struktur dan komposisi Candi Borobudur sebagai sebuah situs bersejarah yang jadi bukti peradaban masa lampau.
Salah satu cara untuk mengurangi risiko kerusakan yang lebih parah pada bangunan Candi, harus ada pembatasan pengunjung supaya kawasan Candi bisa lebih terawat sebagai tempat ibadah umat Buddha.
Salah satu fakta yang mungkin beberapa hari ke belakang ini kurang disoroti adalah tarif Rp 750.000,00 tadi berlaku bagi pengunjung yang ingin naik ke stupa Candi Borobudur.
Sedangkan, bagi pengunjung yang ingin berwisata di kawasan situs Candi Borobudur akan tetap dikenakan tarif normal dengan Harga Tiket Masuk (HTM) yaitu Rp 50.000,00 untuk orang dewasa dan Rp 25.000,00 untuk anak-anak.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.