GridKids.id - Hiu merupakan salah satu predator laut yang mematikan.
Hiu disebut sebagai salah satu ikan purba karena diketahui sudah hidup sejak 400 juta tahun yang lalu.
Ikan yang memiliki nama ilmiah Selachimorpha ini biasa ditemukan hidup di perairan laut, air payau, dan air tawar dengan ukuran panjang tubuh antara kurang dari 30 cm hingga 13,5 m.
Dari semua spesies ikan hiu yang hidup di lautan, spesies paling mematikan adalah ikan hiu putih raksasa (Charcharodon carcharias) yang sering menyerang di laut terbuka hingga perairan pantai.
Hiu biasa memangsa berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, plankton, hingga berbagai jenis sampah laut dan bangkai.
Meski berada di puncak rantai makanan laut, posisi hiu dalam ekosistem makin terancam karena ikan ini banyak jadi buruan manusia.
Sirip hiu banyak diburu untuk dijadikan hidangan yang dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Hiu sebagai predator yang mematikan di laut dikenal punya penciuman yang sangat tajam. Hal ini memungkinkan hiu mendeteksi bau darah yang larut di air dari jarak yang cukup jauh.
Benarkah hiu bisa mencium darah di air dan bisa membuat ikan ini bereaksi sangat cepat karenanya? Simak penjelasannya, yuk!
Baca Juga: Terkenal Ganas, Apa yang Membuat Hiu Takut pada Lumba-Lumba?
Anggapan Keliru tentang Penciuman Hiu
Hiu yang digambarkan sebagai predator laut yang buas dianggap sangat cepat bereaksi dengan keberadaan manusia yang sedang berada di permukaan air atau berenang di dalamnya.
Banyak orang percaya, hiu bisa mencium darah yang larut di air. Inilah yang membuat orang kadang panik jika terluka di dalam air.
Hiu dipercaya bisa mencium bau darah yang ditimbulkan oleh luka bahkan dari jarak yang sangat jauh.
Hiu memiliki sensitivitas penciuman yang sama dengan spesies ikan lainnya, yang membuat hiu bisa mecium 1/25 juta bagian sampai 1/10 miliar bagian.
Sehingga kemampuan membau yang dimiliki hiu tergantung dengan bahan kimia yang ada dan spesies dari hiu itu sendiri.
Selain itu, hiu yang berjarak lebih dari 400 meter enggak bisa membau tetesan darah yang bercampur dengan air laut.
Gerak arus laut yang enggak bisa diperkirakan akan membawa molekul menjauh dari titik lokasi keberadaan hiu.
Inilah yang membantah anggapan bahwa hiu akan cepat bereaksi dan menyerang ketika ada seseorang yang berdarah karena terluka di laut.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.