Pemaparan karakter tokoh dilakukan secara langsung oleh pengarang.
Metode ini biasa dilakukan oleh kisah rekaan zaman dahulu sehingga pembaca hanya mengandalkan penjelasan yang dilakukan pengarang.
Karakterisasi juga bisa melalui penggunaan tokoh, penampilan, dan tuturan pengarang.
Penggunaan nama tokoh ini digunakan untuk memperjelas dan mempertajam perwatakan tokoh dan melukiskan kualitas karakteristik yang membedakannya dengan tokoh lain.
Pada metode ini, pengarang melukiskan keadaan dan sifat tokoh seperti jelek, bakal, baik, berkulit putih, pemalas, egois dan sebagainya.
Pengarang akan melukiskan cara berpakaian atau pakaian yang digunakan hingga ekspresinya.
Karakteristik lewat tuturan pengarang memberi tempat yang luas dan bebas pada pengarang dalam menentukan kisahnya.
Pengarang tak sekedar menggiring perhatian pada pembaca tentang watak tokoh, melainkan juga membentuk persepsi pembaca tentang tokoh.
Baca Juga: Teks Biografi: Struktur, Ciri-Ciri, dan Kaidah Kebahasaannya
Kelemahan metode ini terdapat pada sifat mekanismenya yang menciutkan partisipasi imajinatif pembacanya, sedangkan kelebihannya adalah terdapat kesederhanaan dan ekonomisnya.
2. Metode Tak Langsung
Pada metode tak langsung ini, pengarang seakan diabaikan sehingga para tokoh dalam karya sastra dapat menampilkan diri secara langsung lewat tingkah laku mereka.