Find Us On Social Media :

Epidemiolog: Meski Kasus COVID-19 Menurun, Status Dunia Masih Pandemi

COVID-19 terus menunjukkan tren menurun, masyarakat harus tetap waspada risiko sub varian baru.

GridKids.id - Situasi COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan.

Hal ini mendorong pemerintah untuk mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi sesuai indikator yang ada di masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Indikator yang jadi pertimbangan pemerintah untuk menerapkan kebijakan masa transisi berdasarkan angka kasus aktif positivity rate.

Selain itu, juga memerhatikan tingkat okupansi rumah sakit, hingga prosentase kasus kematian yang sudah menunjukkan tren penurunan.

Dari indikator ini, secara fakta Indonesia sudah menuju ke fase endemi COVID-19.

Tapi, pak Muhadjir menghimbau masyarakat supaya tetap berhati-hati dan waspada karena masih ada kasus positif COVID-19 dan kasus meninggal di Indonesia.

Pemerintah masih memantau kondisi 2-3 minggu pasca arus balik mudik dan memastikan enggak ada lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi.

Lalu, seperti apa tanggapan epidemiolog tentang kondisi Indonesia saat ini?

Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Menurun, Apa Indonesia Sudah Masuk Fase Endemi?

Tanggapan Epidemiolog

Menurut Bapak Dicky Budiman, Epidemiolog Griffith University, ada dua indikator yang menentukan Indonesia sudah masuk ke fase endemi, yaitu production number di angkat 1 ke bawah dan positivity rate di bawah 5 persen.

Menurut Pak Dicky, meskipun Indonesia sudah memenuhi dua indikator tersebut, secara hukum saat ini WHO belum melepas atau mengganti status COVID-19 dunia dari pandemi menjadi endemi.

Pak Dicky mengungkap bahwa positivity rate dinamis atau bisa naik dan turun sewaktu-waktu.

Perubahan itu dipengaruhi oleh komposisi perubahan penduduk tergantung imunitasnya.

Jika status COVID-19 diganti menjadi endemi, hal itu enggak langsung menyelesaikan atau membebaskan dunia dari permasalahan atau efek dari COVID-19.

Selalu ada risiko munculnya penyakit atau varian lain yang bisa menyebabkan permasalahan lanjutan untuk masyarakat.

Seperti kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di Indonesia belakangan, hingga kemunculan varian turunan Omicron baru yaitu BA.4, BA.5, BA.12.1.

Menurut pak Dicky, pemerintah harus fokus pada target utama untuk memastikan kasus COVID-19 di Indonesia bisa terkendali seterusnya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.